“Bebaskan buruh, bebaskan mahasiswa, bebaskan para pendemo, bebaskan pelajar yang saat ini memenuhi ruang-ruang tahanan,” katanya.
“Kita siap dialog dan damai, kita siap hidup tanpa kegaduhan. Tapi bebaskan ulama, habib dan bebaskan dulu para tokoh kita masih banyak ulama menderita,” tegasnya.
Dia mengaku sudah menawarkan pintu dialog dengan pemerintah sejak Januari 2017. Ketika itu pasca aksi 212 tahun 2016 kemudian ada tabligh akbar di Masjid Istiqlal.
“Bicara soal pintu dialog sudah pernah saya sampaikan saat tabligh akbar di Masjid Istiqlal sebelum Pilkada DKI setelah yaitu aksi 212 di tahun 2016 dan di bulan Januari (2017) kita buat aksi 121,” bebernya.
Sayangnya, pemerintah tak memberikan dialog untuk rekonsiliasi. Namun malah ada beberapa tindakan menurutnya adalah kriminalisasi terhadap ulama. (FIN)