FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany mempertanyakan mengapa pemerintah sama sekali tidak mengambil langkah tegas atas maraknya pelanggaran protokol kesehatan sejak beberapa hari terakhir.
Dalam cuitannya di Twitter pribadinya, @TsamaraDKI, ia menyayangkan negara seolah mengalah ketika sudah banyak tenaga kesehatan berkorban demi menanggulangi wabah mematikan Covid-19.
"Negara tak seharusnya mengalah ketika sudah banyak tenaga kesehatan berkorban air mata, tenaga, & bahkan nyawa. Miris," tegas Tsamara, Minggu (15/11/2020).
Meski dalam tweet tersebut, Ketua DPP PSI itu tak menyebut identitas, namun warganet mengaitkannya dengan kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) yang disambut oleh ribuan jemaahnya, hingga dua agenda besar selanjutnya yang digelar yang dihadiri ribuan pendukungnya.
"Jangan terlalu berharap banyak untuk kasus yang satu ini Sis, Orang gurun kaya raya kalau cuma 50 jeti mah gampang tinggal nulis. Bayar nggaknya sih Abud yang tau," celetuk akun @must***.
"Arwah2 tenaga medis yg gugur karena corona biar aja bangkit dan datengin atu2 para putih2 melati alibaba…" timpal @Bapak***.
Sebelumnya, keramaian massa penjemput Rizieq Shihab jadi sorotan warga jagat maya. Rizieq disambut begitu banyak orang. Situasi Bandara Internasional Soekarno Hatta padat manusia.
Jalan menuju bandara macet total dan menyebabkan tertundanya sejumlah penerbangan hingga tiga sampai empat jam.
Setelahnya, ada dua agenda mengenai Rizieq yang mengundang kerumunan massa di tengah pandemi ini, misalnya saat ia berceramah di Megamendung Bogor dan acara pernikahan sang anak dirangkaikan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. (endra/fajar)