Supriansa Optimis Irjen Fadil Imran Sukses Komandoi Polda Metro Jaya

  • Bagikan
Anggota Komisi III DPR RI Supriansa

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Irjen Mohammad Fadil Imran ditunjuk komandoi Polda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana. Keputusan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/Kep/2020. Surat telegram tersebut terbit pada Selasa 17 November 2020 dan ditandatangani Asisten Kapolri bidang SDM, Irjen Sutrisno Yudi Hermawan.

Anggota Komisi III DPR RI Supriansa menilai penunjukan Fadil Imran sangat tepat. Terlebih posisi Kapolda Metro begitu strategis untuk lompatan karir ke depan.

Namun tantangan yang bakal dihadapi mantan Kapolda Jawa Timur itu tidaklah mudah. Utamanya peliknya penanganan wabah pandemi Covid-19 di Ibukota, peredaran gelap narkoba hingga gelombang demonstrasi yang tergolong aktif.

"Menjadi Kapolda Metro adalah sebuah harapan karir bisa melejit dan tantangan bisa beragam pula," kata Supriansa melalui keterangan tertulisnya, Rabu (18/11/2020).

"Apalagi DKI saat ini masih berada dalam suasana PSBB Transisi Covid 19 tentu memiliki tantangan tersendiri. Belum lagi soal peredaran gelap narkoba yang masih cukup tinggi di kota Jakarta. Gelombang demonstrasi juga tergolong sangat aktif di Jakarta," lanjutnya.

Namun seberat apapun tantangannya, Legislator Golkar asal Sulawesi Selatan itu meyakini Fadil Imran mampu mengatasinya degan segudang pengalaman yang dimilikinya.

"Namun saya yakin Irjen Fadil Imran bisa melalui semua itu karena pengalamannya sebagai Kapolda Jawa Timur yang tantangannya mirip dengan di Jakarta. Irjen Fadil menurut saya bisa melakukan hal bersamaan yaitu antara senyum dan ketegasan," ujar Supriansa.

Diketahui, Irjen Fadil Imran sebelumnya menjabat Kapolda Jawa Timur. Ia merupakan alumni Akademi Kepolisian 1991 yang kerap mengungkap kasus besar. Pria kelahiran Makassar 14 Agustus 1968 ini sangat berpengalaman dalam bidang reserse.

Rekam jejak prestasinya di kepolisian pun terbilang mentereng. Sederet kasus besar pernah diungkapnya dan mencuri perhatian publik. Diantaranya, ia pernah membekuk Hercules, mengungkap kasus Saracen, serta mengungkap dugaan kasus Chat mesum Rizieq Shihab.

Ia juga merupakan aktor dibalik pengungkapan penyebaran ujaran kebencian hoaks Muslim Cyber Army (MCA) yang sempat membuat heboh masyarakat. Ketika itu, Fadil menjabat sebagai Direktur Siber Bareskrim Polri.

Torehan prestasinya di Jawa Timur pun terbilang top. Salah satu program yang berhasil ia torehkan adalah penerapaan program Kampung Tangguh Semeru.

Kampung Tangguh ini merupakan pilot project kolaboratif antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Forkopimda yakni Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya.

Pembentukannya memang diprioritaskan pada kampung atau desa yang angka penyebaran Covid-19 baik pasien positif, PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pemantauan) masih cukup tinggi. Sampai dengan saat ini sudah lebih dari 1.500 Kampung Tangguh Semeru di wilayah Polda Jatim.

Untuk penerapannya sendiri menggunakan sistem pentahelix, menggabungkan unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media bersatu membangun kekuatan dalam mengeliminir kasus Covid-19.

Konsep Kampung Tangguh juga memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan, sosial, ekonomi dan keamanan. (endra/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan