FAJAR.CO.ID -- Buku adalah jendela dunia. Jadi sumber inspirasi. Menjadi pelajaran hidup untuk berbenah dan berubah ke arah positif.
Demikian diungkapkan Kakanwail Bea Cukai Sulbangsel, Parjiya di sela-sela peluncuran buku 'Jangan Mati Karena Pandemi, Rabu (18/11/2020).
"Kita bersama melewati masa sulit. Terutama di awal pandemi. Lahirnya buku ini adalah kumpulan tulisan pegawai yang bercerita dalam melewati masa sulit tersebut," ujarnya.
Parjiya berkata, dari buku yang ditulis, masa-masa sulit selama pandemi, semoga mampu memberi motivasi kepada pembaca. Terutama kisah atau pengalaman hidup yang mengispirasi.
"Isinya mulai dari bagaimana situasi pandemi, tentang inovasi dan apa saja yang bisa dilakukan selama pandemi," ucap Parjiya.
Proses penyusunan buku juga terbilang singkat. Dan ditulis saat pandemi merebak. Parjiya menjelaskan, pandemi ini merupakan bencana non alam. Tak terduga dan tak bisa dikontrol. Situasi yang membuat mesti keluar dari zona nyaman dan memacu untuk selalu produktif.
"Meski kita mengalami atau hidup di masa pandemi, kita harus tetap eksis, tidak mati bukan secara raga melainkan spirit harus tetap hidup. Tentu ini menjadi obat karena yang sehat selalu punya harapan," ungkapnya.
Buku ini kelak akan jadi saksi sejarah, jika bangsa pernah mengalami situasi pandemi. Selain dihadiri Kakanwil Beacukai Sulbagsel Parjiya peluncuran juga dihadiri Direktur Jendral Bea Cukai Heru Pambudi secara virtual. Rangkaian peluncuran buku juga digelar Milisi (Milenial Siap Beraksi) Jilid ke 8, yang bertajuk "The World of Excise from Belgian Perspectives".
Editor Buku Jangan Mati Karena Pandemi, Lenny Ika W, berharap buku ini dapat memotivasi pembaca dan para penulisnya.
"Saat ini bukunya masih diedarkan internal Bea Cukai dan Kementerian Keuangan, dan diharapkan kehadirannnya bisa memberikan semangat bagi yang membaca bahwa dimasa pandemi. Banyak hal positif bisa dilakukan dalam mengembangkan diri. Tak ada kata jeda untuk sebuah perubahan, Tak ada kata berhenti untuk berinovasi dan meraih prestasi meski di masa pandemi sekalipun," pungkasnya. (rdi)