Elektabilitas Appi-Rahman Ancam Adama, Pakar: Suara Swing Voters Berpengaruh Besar di Hasil Akhir

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kurang dari tiga pekan, perhelatan akbar pesta demokrasi kota Makassar 2020 bakal dihelat. Berdasarkan hasil survei yang telah dirilis ke publik, pasangan nomor urut 01, Danny-Fatma tampak unggul dari ketiga rivalnya.

Sayangnya meski unggul, elektabilitas paslon berakronim ADAMA itu terus merosot dari waktu ke waktu. Faktanya, dari tiga lembaga riset menunjukan calon petahana itu mengalami kemerosotan elektabilitas hingga 3% atau dari 41,9% merosot ke 38,5%.

Sementara rival terberatnya, Appi-Rahman menunjukkan trend positif dimana elektabilitasnya terus meroket hingga menyentuh angka 13% atau dari 17,8% meroket ke 30%.

Berdasarkan hasil tersebut, Pengamat Politik Universitas Hasanuddin Sukri Tamma dalam pengamatannya mencatat, dari berbagai strategi dan upaya yang dilakukan oleh para kandidat hanya kandidat nomor urut 1 dan 2 yang nampaknya mendapatkan respon yang lebih baik.

Hal ini bukan berarti apa yang ditawarkan oleh kandidat 3 dan 4 itu kurang, tapi ini lebih ke sikap masyarakat yang nampaknya lebih tertarik pada dua paslon ini sampai saat ini.

Sehingga di sisa waktu yang sangat singkat ini, keempat kandidat 'dipaksa' untuk berlari kencang meraih simpatik masyarakat hingga ke tingkat paling bawah sekalipun.

"Dengan sisa waktu yang kurang dari 3 minggu ini, maka mau tidak mau kandidat-kandidat akan lebih mengintensifkan kerja-kerja timnya," kata Sukri kepada fajar.co.id, Kamis (19/11/2020).

"Baik bagi kandidat yang masih unggul sementara ini untuk tetap menjaga atau bahkan menambah keunggulannya, maupun kandidat yang sementara ini masih berada pada posisi berikutnya untuk dapat meningkatkan potensi elektabilitasnya," jelasnya melanjutkan.

Kedua, kata Sukri, kondisi ini juga menunjukkan bahwa pada dasarnya masih terbuka ruang yang cukup besar bagi para kandidat untuk memperebutkan suara-suara terutama dari swing votters yang jumlahnya masih cukup signifikan dan masih dapat memberi pengaruh pada hasil akhir pilkada.

Perlu diketahui, tiga lembaga riset yang meneliti keterpilihan publik sejak September hingga November ini, jumlah swinh voters atau belum menentukan pilihan cukup tinggi.

Survei Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilaksanakan pada 21-25 September 2020 menunjukkan bahwa pemilih yang belum tahu atau belum menentukan pilihan mencapai 16,9%. Demikian halnya dengan Celebes Research Center (CRC) yang melakukan survei pada 25 September - 5 Oktober 2020 menampilkan pemilih yang belum menentukan pilihan sebanyak 15,6%.

Sementara yang terbaru dari Lembaga Script Survei Indonesia (SSI) yang melakukan survei pada 1-8 November 2020 menyatakan swing voters mencapai 30,98%.

Dengan begitu, tegas Sukri, mau tidak mau kandidat Pilkada Makassar tentu harus dapat menemukan strategi yang lebih tepat dan efektif dalam mempengharuhi segmen pemilih yang masih tersisa ini. (endra/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan