Upaya Appi-Rahman dalam relaksasi pajak ini lanjut Dr Jamal bukanlah upaya untuk menghabiskan anggaran daerah, tetapi faktanya hal itu harus dilakukan untuk menyelamatkan perekonomian yang pro terhadap masyarakat.
"Jadi itu juga, APBD bukan mau dihabiskan tetapi memang memberikan stimulasi atau insentif terhadap masyarakat yang memang terpukul akibat pandemi ini secara ekonomi," paparnya.
Di sisi lain, program relaksasi pajak Appi-Rahman ini ditentang oleh Paslon nomor 1, Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama), yang membuat Dr Jamal cukup bertanya-tanya.
Bagi Dr Jamal, Danny seolah tak paham dengan pola perekonomian yang ada di Makassar.
"Di sisi lain ada pasangan yang tidak mendukung terhadap kegiatan-kegiatan pro rakyat katakanlah seperti tadi itu pemberian insentif, atau pemberian-pemberian keringanan lah, menganggap mengurangi pendapatan daerah dari sisi PAD," paparnya.
Ia menjelaskan pertama investasi swasta dimana membangun berbagai macam infrastruktur dan industri.
Kedua pertumbuhan ekonomi didorong sektor konsumtif.
"Dan ini juga prilaku masyarakat kita ini amat-amat konsumtif sehingga sebagian pendapatannya itu habis di konsumsi nah itu yang mendorong pertumbuhan ekonomi," paparnya
Yang ketiga adalah BUMN, yang banyak memberikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mega proyek.
Olehnya itu menurutnya pertumbuhan ekonomi ke depan ini memang dalam masa pandemi melambat diakibatkan karena situasi ekonomi secara keseluruhan.
Bahkan perusahaan, perusahaan ini sudah cenderung mau melakukan PHK, olehnya itu perusahaan-perusahaan, dunia bisnis ini diberikan keringanan-keringanan pajak.