FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pengamat ekonomi, Syamsu Rijal, turut mengomentari pelaksanaan Debat Publik Seri II Pilwalkot Makassar 2020 di Jakarta, Rabu (24/11) malam. Kata dia, pelaksanaan debat itu berlangsung cukup baik, khsususnya dalam menggali visi-misi dan program keempat paslon.
Ia mengaku tertarik mengikuti debat karena salah satu tema pembahasan menyangkut persoalan ekonomi. Pada dasarnya, program-program keempat paslon cukup baik. Namun, program ekonomi yang digagas kandidat nomor urut 3 lebih unggul karena sifatnya komprehensif dan kekinian.
"Debat publik II itu cukup bagus. Publik bisa tahu program paslon di berbagai sektor. Nah, dari kacamata keilmuan di bidang ekonomi, program paslon nomor urut 3 harus diakui lebih unggul, itu karena lebih komprehensif artinya konkret dan lengkap serta sesuai kondisi kekinian," ucap dosen UNM itu, Kamis (26/11).
Syamsu Rijal menyampaikan program ekonomi DILAN bisa menjadi solusi atas permasalahan terkait kesenjangan ekonomi dan pengangguran. Tidak kalah penting, program pasangan doktor dan dokter itu tidak muluk-muluk dan diyakini bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.
Salah satu yang menarik dan patut diadopsi pemerintah, lanjut dia, adalah strategi pemulihan ekonomi atas dampak pandemi Covid-19. Hal itu menunjukkan DILAN merupakan pemimpin visioner dan sudah siap menghadapi situasi dan kondisi kekinian, termasuk soal mengadopsi digitalisasi menghadapi perkembangan teknologi.
"Makanya saya bilang programnya realistis, tidak muluk-muluk dan terukur karena DILAN bahkan ternyata sudah mempersiapka pemulihan ekonomi atas dampak pandemi Covid-19," terang alumnus Fakultas Ekonomi Central China Normal University, Wuhan, Tiongkok ini.
Adapun beberapa program DILAN yang diapresiasi Syamsu Rijal adalah Gerakan Makassar Bekerja yang terdiri dari sejumlah program ekonomi kerakyatan. Di antaranya yakni penyediaan 100 ribu lapangan kerja baru selama lima tahun, jaminan kredit tanpa bunga dengan nilai kredit Rp5-100 juta, merevitalisasi fungsi BUMD serta memfasilitasi pembentukan BU CAMAT (Badan Usaha Kecamatan) dan BU LURAH (Badan Usaha Kelurahan).
Hal itu diperkuat dengan program ekonomi yang menyasar keterlibatan kaum muda dalam Milenial Andal alias Milea. Dalam program itu terdiri dari Kreatif Ekonomi Center (Kece), Ekonomi Digital Melayani (e-DILAN), Balla Carrade berupa pelatihan dan pendampingan usaha serta Rumah Kreatif Perempuan dan Disabilitas. Selain itu, ada juga peluncuran aplikasi Beli Makassar yang sangat sesuai kondisi kekinian.
"Program ekonomi DILAN komplet, tidak hanya mengatasi problema ekonomi kota tapi juga pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Paslon ini bahkan menyiapkan modal kerja serta akan melakukan relaksasi pajak dan retribusi UMKM. Yang tidak kalah menarik dari program DILAN adalah pemberdayaan milenial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi," tutupnya. (rilis tim)