Pergeseran Dukungan di Last Minute, Pakar: Tandanya Ada Kandidat yang Lebih Tepat Dipilih
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Minus dua pekan pencoblosan calon walikota dan wakil walikota Makassar, 9 Desember 2020, dinamika politik di Kota Anging Mamiri semakin bergeliat. Empat kandidat tak pun makin gencar menggaet pemilih.
Di saat paslon sibuk menjaring suara masyarakat, pergeseran dukungan ke paslon lain justru marak terjadi. Hal tersebut wajar dan sudah lumrah terjadi di saat last minute.
"Memang menjelang hari pencoblosan, maka dinamika politik akan semakin dinamis termasuk potensi pergeseran-pergeseran dukungan. Terutama dari mereka yang selama ini belum betul-betul menetapkan pilihannya pada satu kandidat tertentu," papar Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sukri Tamma, (26/11/2020).
"Atau mereka yang merasa tidak menemukan kecocokan dengan visi misi dan strategi yang dilakukan oleh kandidat yang mungkin awalnya mereka dukung," jelas Sukri lebih lanjut.
Dengan demikian bisa jadi pergeseran dukungan ini dipandang sebagai suatu bentuk ketidaksepakatan komunitas tertentu pada kandidat sebelumnya dan menemukan kesepakatan yang sesuai dengan kepentingan mereka pada kandidat lain.
Hal ini pada dasarnya suatu hal yang biasa namun kondisi tersebut dapat saja memberikan efek psikologis yang cukup kuat terutama karena terjadi hanya beberapa hari sebelum pemilihan.
Dengan makin dekatnya hari pemilihan, dan masih ada kalangan yang belum menentukan pilihan atau belum betul-betul menetapkan pilihan maka, pergeseran ini sangat mungkin dilihat sebagai suatu tanda bahwa ada kandidat yang tidak dianggap tepat dan ada yang lebih tepat untuk dipilih.