Warga Penerima PKH Diintimidasi, Anir: Itu Program Pemerintah Pusat

  • Bagikan

Bahkan, lanjut dia, penerima PKH bisa pula menerima program prioritas Anir-Lutfi lainnya jika memang sesuai kriteria.

"Jangan takut kekurangan rezeki, Allah yang beri rezeki. Jangan takut sama manusia. Ketika salah maka katakan salah, benar katakan benar," jelasnya.

Perempuan kelahiran Labakkang itu bilang, edukasi politik mengenai politik santun dan cerdas, harus dilakukan mengingat banyaknya isu yang diterimanya, perihal adanya politisasi PKH di Pangkep.

Di Kulambing Anir pun menerima keluhan yang sama. Ketika dia singgung perihal PKH, masyarakat yang hadir sontak menjawab, 'beberapa warga tidak berani ikut sosialisasi program prioritas Anir-Lutfi dikarenakan takut," seru warga bersamaan.

"Sejak kampanye kemarin saya dengar itu sampai sekarang masih ada," kata seorang warga berinisial AL di sela-sela kampanye paslon nomor urut 4, Anir-Lutfi, di pulau Kulambing, Desa Mattiro Uleng, Rabu, (25/11/2020).

Pria yang sehari-hari bekerja di kapal muatan itu mengaku, tetangganya saja tidak berani ikut sosialisasi palson nomor 4 karena khawatir PKH-nya dicabut.

"Itu tadi perempuan yang kita ngobrol di depan itu tidak mau ikut kampanye Anir-Lutfi karena takut itu PKH-nya dicabut," ucap AL blak-blakan.

Dia sendiri senang ketika Anir-Lutfi mampu memberikan jawaban terhadap isu PKH ini. Karena memberikan pencerahan terhadap warga pulau Kulambing.

Sementara itu, Panwas Desa Mattiro Uleng, Pulau Kulambing, Irfan Adnan Suandi mengatakan dirinya memang mendengar keluhan warga perihal adanya politisasi atau intimidasi melalui PKH.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan