Dinsos Gowa Diduga Timbun Sembako Bantuan DID untuk Kepentingan Politik, Kantor Bupati Diseruduk Massa

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, GOWA - Dugaan penimbunan sembako oleh Dinas Sosial (Dinsos) Gowa berlanjut. Kali ini, belasan massa aksi mendatangi kantor Bupati Gowa, Kamis siang (3/12/2020).

Massa aksi kali ini datang dengan membentangkan sebuah spanduk dan alat pengeras suara, lalu berorasi di depan kantor orang nomor satu di Butta Bersejarah ini.

Mereka menuntut untuk segera bertemu dengan Kepala Dinsos Gowa, Syamsuddin Bidol lalu menanyakan sembako yang diduga akan digunakan untuk kepentingan politik saat ini.

"Sembako yang harusnya dibagikan di tahap 1 pada Juli, tahap 2 pada September, dan tahap 3 pada Oktober 2020, justru ditunda dan dibagikan pada 16 November lalu," kata massa aksi, dalam keterangan tertulisnya.

Dari pemberitaan sebelumnya, Syamsuddin diduga sengaja menunda pembagian sembako dari pemerintah pusat itu, lalu disalurkan dan kepentingan salah satu calon Bupati dan Wakil Bupati Gowa saat ini.

Massa aksi yang ada saat ini mengatasnamakan diri dari Badan Pemerhati Hukum (Baperhum). Lantaran tak kunjung bertemu dengan Syamsuddin, mereka pun membakar dua buah ban bekas hingga membuat jalan menjadi macet.

Sejumlah aparat kepolisian dan Satpol PP hingga saat ini masih berjaga di sekitar lokasi aksi. Mereka terus berorasi soal dugaan penimbunan itu dan ingin bertemu dengan Syamsuddin Bidol.

Sebelumnya, Ketua Umum LSP3M Gempar Indonesia Sulsel, Amiruddin Karaeng Tinggi, mengatakan, kepala dinas yang dia sebutkan itu diduga menyalahi PMK Nomor 87/PMK/07/2020.BN.2020/No.782.

Pihaknya telah menemukan tumpukan paket sembako di dua gedung yang berbeda di Kabupaten Gowa, pada 13 Nopember 2020 lalu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan