Karena itu lahirnya UU baru tersebut tidak langsung berlaku sekarang. Amerika memberi waktu transisi tiga tahun.
Itulah sebabnya mengapa UU baru tersebut tidak otomatis membuat saham perusahaan Tiongkok rontok. Saham Alibaba, misalnya, hanya turun 1 persen. Yang lain-lain turun tidak sampai 1 persen.
Memang tenggat waktu yang diberikan sangat cukup. UU tersebut tidak langsung berlaku sekarang. Biar pun, misalnya, Trump mengesahkannya hari ini.
Waktu tiga tahun untuk perusahaan-perusahaan itu sangat cukup. Untuk bisa membenahi diri. Juga untuk menyiapkan jalan keluar. A) Apakah akan pilih menaati sistem akuntansi yang ditetapkan. B) Apakah akan pindah ke pasar modal di negara lain, misalnya Hong Kong. C) Apakah akan go private.
Alibaba, misalnya, memilih untuk taat aturan akuntansi di sana. Pun selama ini Alibaba merasa sudah menuruti sistem itu. Perusahaan akuntan yang dipakai Alibaba adalah perusahaan akuntan Amerika: PricewaterhouseCoopers (PwC). Lewat cabangnya yang di Hong Kong.
Pun perusahaan Tiongkok yang IPO di New York lainnya. Umumnya sudah memakai perusahaan akuntan dari Amerika atau Eropa. Mereka sendiri tidak berani tidak pakai mereka. Takut sahamnya tidak dipercaya. Tidak laku.
Maka banyak perusahaan akuntan Amerika yang akan dirugikan kalau mereka tidak bisa lagi masuk pasar modal New York.
Empat besar perusahaan akuntan Barat kini terus melakukan loby dua arah: ke Amerika sendiri dan ke Tiongkok. Mereka harus mengamankan pasar mereka yang sangat besar dari Tiongkok itu.