Perkuat Layanan Digital, Jurus Perbankan Syariah Pacu Literasi

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Literasi keuangan syariah menjadi pekerjaan rumah yang perlu terus ditingkatkan. Salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan digitalisasi layanan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendata indeks literasi keuangan sektor syariah mencatat peningkatan. Meski naiknya sedikit, dari 8,1 persen pada 2016 menjadi 8,93 persen pada 2019.

Posisi tersebut juga masih di bawah posisi literasi keuangan di Sulsel sebesar 32,46 persen. Padahal target nasional sebesar 35 persen.

Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), Moh. Nurdin Subandi mengatakan, masa pandemi ini edukasi tetap dilakukan. Seperti edukasi keuangan syariah di kampus-kampus, pesantren, karyawan, dan pelaku UMKM.

"Digitalisasi layanan juga menjadi fokus yang terus ditingkatkan," kata Subandi sapaannya.

Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Sulsel, Ahmad S. Ilham menjelaskan, dampak Covid-19 berpengaruh ke semua lini bisnis, namun minat masyarakat ke perbankan syariah terus tumbuh. Di Sulsel tumbuhnya di angka 18,3 persen.

Salah satu pemicunya, adalah aktif dilakukan campaign oleh seluruh bank syariah. Termasuk dalam inovasi pelayanan digitalisasi.

"Mau belanja di market place, nasabah bank syariah sudah bisa melakukan kartu debitnya. Tinggal masukkan nomor kartu debet," jelas Ilho sapaannya.

Prospek yang baik ini pun membuat Ilho optimis 2021 menjadi tahun perbankan syariah tumbuh lebih cepat lagi.

"2021 akan sangat baik. Apalagi dengan merger bank syariah milik pemerintah akan menambah kekuatan literasi syariah," papar Regional CEO Bank Muamalat Indonesia ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan