Kaitkan JK dalam Penangkapan Edhy Prabowo, Musni Umar: Tuduhan Danny Pomanto Tidak Masuk Akal

  • Bagikan
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar.

FAJAR.CO.ID -- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) disebut sebagai aktor di balik penangkapan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tuduhan itu disampaikan oleh Calon Wali kota Makassar, Danny Pomanto, melalui rekaman suara yang beredar luas di masyarakat.

Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta (UIC) Jakarta, Prof Musni Umar, menilai, tuduhan Danny Pomanto terhadap JK tidak masuk akal.

“Tuduhan ngawur ke JK. KPK mustahil OTT Edhy tanpa bukti awal yang kuat. Pak JK sudah mantan Wapres, tidak punya pengaruh di KPK,” kata Musni Umar melalui akun Twitter pribadinya, Sabtu (5/12/2020).

Musni Umar menyebut tuduhan Danny Pomanto sangat kental unsur politiknya. Sebab, Danny tengah bersaing dengan keponakan JK, Munafri Arifudin atau Appi di Pilwalkot Makassar.

“Saya duga tuduhan itu ada kaitannya Pilkada Kota Makassar karena Dany Pomanto, Cawalkot bersaing dengan salah satu calon Walikota dari keluarga JK,” tambah Musni Umar.

Berikut isi transkrip lengkap rekaman yang diduga suara Danny Pomanto terkait JK:

Makanya kalau urusannya Edhy Prabowo ini, kalau Novel (Baswedan) yang tangkap, itu berarti JK (Jusuf Kalla). JK-Anies tuh. Maksudnya kontrolnya di JK. Artinya begini, dia sudah menyerang Prabowo. Yang kedua, nanti seolah-olah Pak Jokowi yang suruh, Prabowo dan Jokowi baku tabrak. Ini kan politik.

Kemudian mengalihkan (isu) Habib Rizieq. Ini mau digeser JK dan Habib Rizieq. JK yang main, karena JK yang paling diuntungkan dengan tertangkapnya Edhy Prabowo. Coba siapa yang paling diuntungkan. JK lagi dihantam, beralih ke Edhy Prabowo kan. (PojokSatu)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan