FAJAR.CO.ID, GOWA -- Indrianti Amran atau Ririn, 10, mulai lega. Penglihatan di kedua bola matanya mulai berfungsi kembali.
Siswi yang masih duduk di kelas 6 SD di Kabupaten Gowa ini, sempat mengalami kebutaan pada matanya selama beberapa hari, sejak 15 November 2020 lalu.
Kini penglihatan warga asal Dusun Romang Bone, Desa Bori Matangkasa, Kecamatan Bajeng Barat ini mulai membaik. Hal itu diungkapkan oleh nenek Ririn, Sataria Daeng Nganne, 46 tahun.
"Alhamdulillah sudah membaik. Penglihatannya sudah normal setelah dapat perawatan medis," katanya, Sabtu (5/12/2020).
Hanya saja, kata dia, cucu tercintanya itu harus memakai alat bantu penglihatan yang sudah ditentukan selama berobat di RS Unhas, Makassar.
"Sekarang dia pakai kaca mata selama beraktivitas. Tapi tetap harus jalani pengobatan dari dokter," tambahnya kepada Fajar.co.id.
Sebelumnya Ririn, sapaan akrab Indrianti Amran, mengalami kebutaan. Diduga, penyakit yang dialami akibat radiasi ponsel selama ikut sistem belajar online.
Cobaan itu bermula saat dia sedang bermain bersama teman sebayanya di sekitar rumahnya. Dusun Romang Bone, Desa Bori Matangkasa, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Sabtu, (14/11/2020) lalu.
"Kebetulan di sana tempatnya main. Ada juga kakeknya, baru dia (Ririn) bilang sakit kepala dan disuruh mi pulang istirahat. Hari Sabtu sore kejadiannya," ujar Sataria Daeng Nganne.
Sesampainya di rumah, Ririn mulai beristirahat dan memejamkan mata di dalam kamar tidurnya. Keesokan harinya, Ririn mulai tak bisa melihat pada mata sebelah kiri.