Ajak Masyarakat Bersumpah untuk Pilih Salah Satu Paslon, Masyarakat hingga Pengamat Sesalkan Cara Tim Sukses

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,PANGKEP -- Kampanye dalam mengajak masyarakat bersumpah dan berbaiat disesalkan sejumlah pihak dan masyarakat. Pasalnya hal itu dinilai sudah berlebihan dan tidak memberikan pendidikan politik yang santun di tengah masyarakat.

Direktur Profetik Institute, Asratillah menyayangkan adanya video viral yang berisi ajakan bersumpah dan berbaiat untuk salah satu paslon, yang mana dalam video tersebut menyebut untuk berjanji memilih Muh Yusran Lalogau-Syahban Sammana (MYL-SS).

"Ajang kampanye politik mestinya menjadi ajang pendidikan politik dan ajak pendidikan berdemokrasi bagi masyarakat. Dalam politik demokrasi, pilihan akan kandidat mestinya didasarkan atas pertimbangan rasional dan pilihan bebas," bebernya.

Lanjut dikatakan bahwa, setiap yang memiliki hak pilih, berhak menimbang-nimbang pilihannya secara bebas hingga menjelang pencoblosan.

"Kalau ada pemilih yang merubah pilihannya di hari pemilihan maka itu adalah sah-sah saja, selama bukan dikarenakan tekanan atau intimidasi dari pihak-pihak tertentu. Terlebih lagi jika menggunakan narasi keagamaan yang berlebihan dan tidak proporsional, yang bisa menghambat pertimbangan rasional pemilih dalam menjatuhkan pilihannya, bagi saya bisa mengurangi kualitas demokrasi yang sementara berjalan," ujarnya, yang juga Pengurus Majelis Pustaka dan Informasi Muhammadiyah Sulsel ini.

Hal yang sama dialami, salah seorang warga di Kecamatan Ma'rang, yang enggan disebutkan namanya, IM menyesalkan adanya prosesi sumpah yang dilakukan salah satu tim paslon saat berkunjung ke daerahnya.

"Orang-orang yang hadir di acaranya paslon nomor satu, itu diajak untuk bersumpah. Kita semua heran. Kenapa bisa ada ajakan sumpah seperti itu. Justru jadi bahan lelucon tidak masuk akal kalau mengajak kemudian orang disumpah-sumpah untuk memaksa memilih," sesalnya. (fit/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan