FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Selebaran kampanye hitam sejak semalam 'gentayangan' di setiap sudut strategis di Kota Makassar. Tahapan Pilkada Kota Makassar 2020 telah memasuki masa tenang. Namun tensi politik justru semakin tegang.
Brosur kampanye hitam yang tersebar itu bertajuk 'Awas Makassar Bangkrut'. Kemudian "Bosowa saja digugat oleh Qatar National Bank sebesar Rp 7 triliun !! Sekarang mau urus Makassar?? Mau jadi Walikota?? Paccena'! Jangan biarkan Makassar'ta bangkrut!!! Asosiasi Pengusaha Pailit Indonesia AP-PI Rakus".
Lihat Video : CCTV Warga Merekam Pengendara Sepeda Motor Menyebarkan Selebaran Kampanye Hitam
Di samping itu, brosur tersebut juga menyematkan sejumlah artikel berita terkait Munafri Arifuddin, Calon Walikota Makassar 2020.
Terkait brosur bernada tendensius itu, Juru Bicara Appi-Rahman, Fadli Noor menduga selebaran gelap yang mulai gentayangan sejak semalam di sejumlah titik di Makassar, misalnya di Jalan Landak, Faisal, Manggala, Cakalang, hingga sepanjang Jalan Bandang itu dilakukan oleh paslon yang merupakan pesaing ketat Appi-Rahman.
"Ini adalah hal nista melakukan kampanye hitam dan pembunuhan karakter. Dengan tujuan menggerus elektoral Appi-Rahman dimana dalam sejumlah survei terakhir Appi-Rahman unggul," tegas Fadli Noor saat jumpa pers di sebuah cafe di Jalan Dr. Sutomo, Makassar, Senin (7/12/2020).
Selain itu, Fadli juga sangat menyayangkan masih saja ada cara primitif yang dilakukan pendukung paslon di masa injury time ini. Bukannya menggunakan kampanye modern yang mengedepankan kreatifitas kampanye unik dan masif.
"Seharusnya cara main kita naik kelas, menggunakan kampanye modern dengan digital dan konten menarik. Kami mengutuk keras praktek kampante hitam seperti ini," ujarnya.
"Apa yang dilakukan ini betul-betul menarik kembali cara primitif. Kami yakin pemilih sudah cerdas dan sudah menduga siapa pelakunya. Kandidat yang melakukan kampanye hitam, jika terpilih kelak pasti bakal melakukan pemerintahan hitam juga," papar Fadli.
Oleh karenanya, tim Appi-Rahman telah menelusuri siapa dalang dan otak dibalik sebaran ini. "Kami telah menelusuri siapa pelakunya hingga percetakannya sudah kami tahu. Dengan peristiwa ini kami ingin mengedukasi masyarakat, tidak mungkin Appi-Rahman didzolimi jika tidak leading dalam sejumlah lembaga survei," ungkapnya lagi.
Ketua PSI Sulsel ini menilai dengan beredarnya selebaran gelap tersebut, akan ada lagi aksi-aksi keji yang melanggar regulasi yang akan dilakukan pelaku. Sehingga pihaknya memastikan semua jaringan akan siap siaga menjaga basis masing-masing untuk menghindari politik uang dan intimidasi.
Jubir Millenial Appi-Rahman, Gemintang Mallarangeng menambahkan, apa yang dilakukan di masa tenang ini adalah praktek paling nista dalam berdemokrasi. Dirinya meyakini, masyarakat Makassar tidak akan terpengaruh karena isi kontennnya mengandung unsur kebohongan.
"Diduga dilakukan paslon yang paling panik. Sangat disayangkan. Tujuannya tentu menggerus elektoral Appi-Rahman. Kejadian ini menjadi ukuran bagi masyarakat bahwa siapa yang layak dipilih pada 9 Desember nanti," pungkasnya. (endra/fajar)