FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan masih jauh hingga tahun 2023. Pasca Pilkada di beberapa Kabupaten, nama-nama calon kuat Gubernur selanjutnya mulai bermunculan.
Banyak nama yang merupakan tokoh yang sudah tidak asing di masyarakat Sulsel mulai bermunculan. Itu bisa menjadi penantang Gubernur Nurdin Abdullah.
Hal tersebut menjadi komentar para pengamat. Tak terkecuali Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia Suwadi Idris Amir.
Ia mengungkapkan bahwa tokoh Sulsel yang kuat melawan Nurdin Abdullah adalah Menteri Pertanian RI 2014-2019 Andi Amran Sulaiman yang tidak lain adalah kakak dari Wakil Gubernue Andi Sudirman Sulaiman.
“Andi Amran Sulaiman layak dikedepankan sebagai figur kuat penantang NA, karena selain pernah menjabat menteri pertanian yang cukup berprestasi, Amran juga figur yang sangat siap dari segi cost politik dan jaringan partai politik," imbuh Suwadi melalui sebuah wawancara, Kamis 17 Desember 2020.
Menurutnya, bila Amran melawan NA, pilgub Sulsel sangat sengit. Amran sangat kuat untuk NA
Selain nama Amran Sulaiman, Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka juga patut diperhitungkan.
Mantan Kepala BIN Daerah Sulawesi Tenggara ini mulai santer terdengar namanya bakal ikut meramaikan Pilgub Sulsel nanti. Selain itu, juga ada nama Andi Iwan Damrawan Aras yang menjadi tokoh yang patut di perhitungkan.
“Selain Amran dan Mayjen Andi Sumangerukka, sosok Andi Iwan Darmawan Aras pun patut dihitung NA, sebab AIA (panggilan singkat Andi Iwan Darmawan Aras.red) saat ini memiliki modal politik yang cukup bisa diandalkan," sambungnya.
Pilgub Sulsel sendiri belum jelas akan digelar pada tahun berapa. Entah 2022, 2023, atau 2024. Terkait ini Suwadi menilai Desember 2022 adalah waktu yang ideal. Sebab daerah yang berpilkada di tahun 2023 bisa ditarik bergabung ke Pilkada 2022.
Seperti diketahui, sebelumnya sejumlah nama figur teman digadang-gadang sebagai calon penantang NA di Pilgub Sulsel nanti. Selain tiga nama di atas, ada pula nama Rusdi Masse, Tamsil Linrung, Taufan Pawe, hingga Erwin Aksa. (endra/fajar)
