Ceceran Darah Ditemukan di Mobil Laskar FPI, Komnas HAM: Butuh Pendalaman Lagi

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Komnas HAM mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengecek kondisi fisik mobil yang digunakan laskar FPI dalam insiden di Tol Jakarta-Cikampek KM50, Senin (7/12).

Tiga komisioner Komnas HAM yakni Choirul Anam, Beka Ulung Hapsara, dan Amiruddin terjun langsung.

Dalam keterangan resminya, Beka mengaku tim penyelidikan belum bisa menyimpulkan apa pun atas pengecekan mobil polisi dan laskar FPI.

Sampai saat ini, Komnas HAM masih membutuhkan pendalaman sebelum menarik kesimpulan.

“Kami belum bisa menyimpulkan apakah keterangan yang disampaikan teman-teman kepolisian di Komnas HAM dengan sekarang ini identik atau tidak, karena butuh analisa lebih dalam lagi,” kata Beka, Senin (21/12/2020).

Pendalaman yang dimaksud, kata Beka, tim dari Komnas HAM masih memerlukan kajian uji balistik setelah pengecekan mobil.

Setelah itu, pendalaman berkaitan dengan pencocokan tes darah yang didapat dari mobil dengan para laskar FPI.

“Termasuk juga cek darah dari anggota FPI itu siapa saja. Yang ada di sudut situ, sudut sini, juga butuh pendalaman lagi,” ungkap dia.

Karena itu, Beka menegaskan, Komnas HAM tetap membuka peluang kembali memeriksa anggota polisi sebagai saksi dalam peristiwa tersebut.

“Pastinya itu kami akan memeriksa saksi dari polisi, juga akan mendalami keterangan dari keluarga korban,” tutur Beka.

Untuk diketahui, dalam peristiwa ini, polisi menembak mati enam laskar FPI pengawal Rizieq Shihab.

Polisi menyebut, tindakan itu dilakukan polisi lantaran mendapat serangan dan perlawanan dari keenamnya.

Peristiwa ini berawal saat polisi yang melakukan penyelidikan terkait informasi pengerahan massa berkaitan jadwal pemeriksaan Rizieq Shihab.

Tim lalu mengikuti rombongan kendaraan yang berisi Habib Rizieq.

Saat tengah mengikuti rombongan yang diduga terdapat Habib Rizieq, polisi tiba-tiba dipepet mobil.

Diduga kuat, mobil yang memepet itu dari pengikut Habib Rizieq. Baku tembak tak terhindarkan.

Anggota kepolisian kemudian membalas tembakan itu dan enam laskar FPI dinyatakan tewas.

“Ketika anggota PMJ mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet kemudian diserang dengan menggunakan senpi dan sajam,” kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin (7/12).

Sementara itu, polisi masih melakukan pengejaran terhadap empat laskar FPI yang melarikan diri.

Dalam peristiwa itu, polisi menyita dua pucuk senjata api, sebuah samurai, celurit dan sejumlah senjata tajam lainnya.(jpg/ruh/pojoksatu)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan