Cerita Pilu Orang Tua Laskar FPI yang Ditembak: Polisi Cuma Bilang Anak Bapak Kami Bunuh

  • Bagikan

“Terpukulnya, karena kami tidak menerima informasi secara langsung dari pihak kepolisian, setelah anak kami tidak ada, pihak polisi baru memberi tahu, bahwa anak bapak kami bunuh dan surat keterangan itu enggak ada,” beber Suhada.

Selain itu, dia pun menyesalkan pernyataan Polri yang menyebutkan, anaknya yang saat itu mengalami bentrok dengan anggota Polri menggunakan senjata tajam atau senjata api. Karena saat kejadian, Polri sebelumnya mengklaim mengamankan barang bukti dari peristiwa tersebut.

“Yang paling mengenaskan, anak kami dianggap menyerang polisi. Ini tidak logis, kenapa karena putra kami sedang mengawal atau konvoi kendaraaan untuk menuju kerawang dan tiba-tiba diserang polisi,” ungkap Suhada.

Komnas HAM juga telah mengumpulkan berbagai alat bukti dan dokumen terkait peristiwa bentrokan antara Polri dengan laskar khusus pengawal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek Km 50 pada Senin (7/12) dini hari.

Komnas HAM telah menerima dokumen berupa CCTV dari Jasa Marga dan foto enam jenazah dari RS Polri sebelum dilakukan autopsi. Hal ini untuk membuka informasi simpang siur mengenai tewasnya enam simpatisan FPI.

Menurut keterangan polisi, anggota Polri terpaksa menembak laskar FPI karena mendapat perlawanan dengan senjata api dan senjata tajam. Karena itu, polisi terpaksa melumpuhkan enam simpatisan FPI.

Sedangkan, menurut pihak FPI, keterangan polisi itu tidak benar. Tetapi para simpatisan FPI yang diserang polisi dan membantah terkait kepemilikan senjata api. (Jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan