Terobosan Status

  • Bagikan
Dahlan Iskan - Disway

Di situ pemilik uang tidak minta bunga. Tidak pula banyak bertanya soal keamanan uangnya. Pegangannya hanya satu: kepercayaan. Yakni percaya bahwa yang dititipi uang itu jujur. Juga percaya proyek ruko itu bakal laris.

Maka status uang seperti itu adalah titipan. Bukan setoran modal. Bukan pula pinjaman. Saya belum tahu bagaimana akuntansi mencatatnya. Dicatat sebagai apa. Bahkan mungkin tanpa catatan sama sekali. Dasarnya hanya ingatan.

Kepercayaan plus ingatan.

Dua-duanya tidak perlu prosedur administrasi yang formal.

Tapi uang asing sebanyak lebih dari Rp 100 triliun itu tidak mungkin tanpa prosedur. Tidak mungkin pula hanya berdasar kepercayaan –dan ingatan. Memangnya kepercayaan pada pemerintah Indonesia sudah begitu tingginya.

Berarti komitmen lebih Rp 100 triliun tadi bukan juga uang titipan.

Titipan, bukan.

Investasi, bukan.

Pinjaman, bukan.

Lalu apa?

Saya masih ingat pengusaha ruko lainnya. Ia ingin bangun ruko. Tapi uangnya tidak cukup. Sedang mau utang juga takut. Mau cari uang titipan juga belum tentu sudah dipercaya 100 persen.

Ia pun menemukan jalan. Ia mengajak teman-temannya untuk setor uang. Dengan janji:  proyek ruko itu pasti menghasilkan laba besar. Laba itu akan dibagi.

Tentu tawaran itu belum tentu menarik. Bisa saja pemilik proyek ruko itu kurang dipercaya. Baik akibat kelakuannya maupun prospek masa depan rukonya.

Pemilik uang bisa saja masih mau memberikan komitmen. Tapi harus ada syarat tambahan. Misalnya, uang tersebut harus berbunga. Itu saja belum cukup. Kalau ruko itu mendapat laba harus dapat bagian juga.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan