Ditelisik Donwori, ternyata Karin punya gebetan. Namanya Donjuan, 33, seorang debt collector. “Mereka pacaran sudah sekitar lima-enam bulan,” ungkap Donwori.
Rela tidak rela Donwori harus menerima kenyataan pahit itu. Sudah ia upayakan agar tidak bercerai, namun Karin tetap ingin tinggal bersama Donjuan.
Karin berterus terang kepada Donwori kalau dirinya sudah tidak bahagia. Banyak keinginannya yang tidak bisa dituruti oleh suaminya. “Nggak tahu lagi saya dengan dia ini. Sudah saya bujuk, rayu, masih saja dia minta cerai,” kata Donwori.
Karin benar-benar sudah tidak mau tahu kesulitan yang dialami Donwori. Tetap saja ia ingin berpisah dari suaminya. Donwori kini ditinggal berdua bersama seorang anaknya. Sedangkan Karin pergi begitu saja bersama Donjuan.
Karin merasa hidup bersama Donwori sejak Corona susah. Padahal bapak satu anak itu sudah memberikan yang terbaik bagi istri dan anaknya.
“Meskipun ada perampingan, saya tetap berusaha cari kerja. Memang belum dapat yang mapan, yang gajinya seperti pekerjaan dulu. Tapi, saya kan tetap bertanggung jawab menghidupi anak-istri. Eh, tetep saja Karin gak bisa terima. Ya gara-gara selingkuhannya tajir,” omel Donwori tanpa mau menjelaskan, apakah gugatannya sudah dimasukkan ke PA Klas IA Surabaya atau beum. Hasilnya, Radar Surabaya hanya bisa melongo sambal garuk-garuk karena wawancara yang menggantung. (*/opi)
(sb/gin/jay/JPR)