FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Rompi anti peluru melekat di polisi yang satu ini. Tubuhnya tegak, tatapan matanya tajam. Siap menggempur siapa saja yang berani membuat kerusuhan dengan resiko tinggi.
Itulah Bripka Eka Safitriani. Polwan tangguh yang bertugas di Satuan Brimob Polda Sulsel ini pantang pulang, sebelum tanah Sulawesi ini aman dari segala serangan kelompok ekstrimis.
Saat ini, Bripda Eka bersama ratusan personel Brimob lainnya ditugaskan untuk mengamankan Sulsel, khususnya di Makassar dalam Operasi Lilin 2020 dan pantauan penerapan protokol kesehatan di penghujung tahun ini.
Siapa sangka, polwan berusia 20 tahun ini patut dijadikan motivasi. Meski perempuan, dia sama sekali tak gentar dengan segala tugas yang dilaksanakan. Bahkan tugas di dalam hutan sekalipun, dia tak takut demi mengamankan NKRI.
Saat ditemui oleh sejumlah awak media, Bripda Eka Safitriani, bilang, sejak ia kecil memang berniat ingin menjadi polisi hingga akhirnya dia diterima sebagai abdi negara ini di Satuan Brimob Polda Sulsel.
Kini dia lebih banyak di lapangan dan menenteng senjata laras panjang, dengan bobot yang tentu sangat berat jika dipikul.
"Masuk Brimob bulan Maret 2020. Penugasan pertama di Brimob Polda Sulsel," kata Bripda Eka, sambil menenteng senjata, helm, dan rompi anti peluru di kepalanya.
Selain alasan Eka yang ingin mengabdi di Polri, ia juga mengaku bahwa di Polri, khususnya di Satuan Brimob memiliki latihan yang sangat menantang, seperti menyusuri hutan belantara.
"Saya suka (latihan) Gerilya Anti Gerilya (GAG). Seperti yang menantang di hutan," tambah dia, Minggu (27/12/2020).