FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Mengelola keuangan di masa pandemi tentu berbeda saat kondisi masih normal. Pasalnya mewabahnya virus Covid-19 ini, dipenuhi dengan ketidakpastian.
Oleh karena itu, penting untuk mengatur arus kas keuangan seperti pengeluaran dan pemasukan. Konsultan keuangan, Sutardjo Yui membenarkan hal tersebut.
Ia menjelaskan mengatur kas keuangan di masa pandemi, harus disesuaikan dengan pendapatan yang dimiliki.
"Artinya punya pendapatan Rp50.000, yang keluar justru Rp90.000, itukan minus," kata Sutardjo yang juga menjabat sebagai Ketua Prodi Magister Manajemen di salah satu perguruan tinggi di Kota Makassar, Selasa (29/12/2020).
Seharusnya, kata dia, pengeluaran di tengah mewabahnya pandemi harus diminimalkan. Sehingga kondisi keuangan seseorang maupun perusahaan tidak mengalami kontraksi.
"Kecuali misalnya tidak pandemi, kita punya uang Rp100.000 yang keluar Rp90.000 itu masih bisa," ungkap Pengamat Perbankan itu.
Ia menegaskan, pendapatan harus diimbangi dengan biaya pengeluaran. "Kalau pendapatan tinggi biaya boleh tinggi, tapi kalau pendapatan rendah, biaya juga rendah, jangan malah pendapatan rendah biaya tinggi," beber Sutardjo, yang juga pernah menjabat sebagai Pemimpin PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Yogyakarta. (anti/fajar)
