FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kota Makassar sebentar lagi akan mempunyai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Pertama di Indonesia Timur.
Progresnya terus berlanjut. Bahkan, sudah ada perusahaan yang menyelesaikan tahapan Feasibility Study (FS) atau kelayakan studi yakni BUMN asal Cina, China National Technical Import and Export Corporation.
Anggota Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Instalasi Pengelolaan Sampah Kota Makassar, Saharuddin Ridwan mengatakan, bahkan hasil FS telah diserahkan ke Pemkot Makassar.
"Waktu hari Rabu (23/120/2020) itu, hasil dari FS yang sudah dikerjakan tim konsultan CNTIC sudah kami serahkan ke bapak Sekda (M Ansar)," kata Sahar, Selasa (29/12/2020).
Sebagaimana diketahui, tahap FS atau Studi Kelayakan wajib mesti dilakukan terlebih dahulu. Tujuannya untuk melihat apakah ada kecocokan dengan proyek prestisius itu. Tidak bisa langsung disepakati begitu saja.
Selanjutnya, dijelaskan Sahar, Pemkot akan membentuk tim penilaian terhadap hasil FS tersebut. Setuju atau tidaknya bergantung kepada penilaian dari mereka dan juga oleh Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, sebagai pengambil kebijakan.
"Tim ini untuk menentukan apakah FS ini sudah layak, sudah sesuai untuk didorong menjadi dokumen tender," jelasnya.
Direktur Operasional (Dirops) PD Pasar Makassar Raya ini berharap, agar hasil dari Studi Kelayakan ini bisa segera disetujui oleh Pemkot Makassar. Sehingga, dapat dilanjutkan ke tahap lelang tender dan bersiap memulai pembangunan proyek.
"Semoga cepat setelah itu kita sudah masuk tahap lelang tender," tutup Sahar. (ikbal/fajar)