FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Owner Iramasuka Tour & Travel, Didi Leonardo Manaba mengaku merasakan dampak dengan diterapkannya pembatasan jam malam di sejumlah tempat publik.
Bagaimana tidak, pelanggan yang sudah melakukan pemesanan perjalanan wisata terpaksa mengcancel atau membatalkan perjalanannya.
"Yah karena kebijakan baru ini," katanya singkat, Rabu (30/12/2020).
Bahkan, kata dia, terhitung sejak 25 Desember 2020 lalu kerugiannya mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Terkait pembatalan perjalanan wisata, Didi yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Sulsel mengaku kebanyakan pelanggannya menunda perjalanannya dengan tujuan Bali.
"Yah mau di apa, karena kalau kita bicara soal kesehatan, yah memang itu penting, makanya kita terima saja," ungkapnya.
Hanya saja, ia mengaku pihaknya tetap melakukan konsultasi dengan pelanggannya untuk memberikan informasi ikhwal daerah mana saja yang bisa dituju kategori angka kasus Covid-19 rendah.
"Makanya kita selalu update daerah mana yang kasusnya rendah," sambungnya.
Selain itu, strategi lain yakni memberi pemahaman sekaligus menyarankan kepada costumer untuk melakukan perjalanan di pagi hari, sehingga pada malam hari dapat disempatkan untuk beristirahat. (Anti/fajar)