FAJAR.CO.ID, JAKARTA- Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Yusuf Leonard Henuk belakangan berseteru dengan elit Partai Demokrat.
Sebabnya, profesor asal NTT ini dinilai menghina Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di akun twitter, @profYLH.
Baik SBY dan AHY, prof Henuk menyebut keduanya bodoh dan tak pantas mengajari pemerintah terkait kebijakan nasional.
Namun, jauh sebelum itu, ada yang unik dari prof Henuk ini. Dibalik dirinya yang getol membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan terus menyerang SBY dan AHY, ternyata Prof Henuk pernah mengirim surat lamaran kerja ke Presiden Jokowi.
Pada tanggal 7 Desember 2020 lalu, Henuk mengirim surat lamaran ditujukan ke Presiden Jokowi di Istana Bogor. Surat lamaran itu ditujukan untuk mengisi kekosongan Menteri Kelautan dan Perikanan setelah Edhy Prabowo ditangkap KPK terkait dugaan korupsi ekspor benur.
Henuk mengirim lamaran itu melalui jasa Titipan Kilat (TIKI). Surat lamaran itu ditujukan ke Istana Bogor jalan Juanda Kecamatan Kota Bogor. Henuk mengirim dari Medan di Perumahan Citra Garden blok C.
Surat lamaran itu, sempat diposting Henuk melalui akun twitternya pada 7 Desember 2020. Dalam isi surat, Henuk menyertakan sejumlah cuitan di twitternya yang membela sejumlah kebijakan Jokowi.

“Yth. Presiden @jokowi,telah @ProfYLH kirim lamarannya via @tiki untuk membantu Bapak mencari pengganti dalam mempersiapkan perombakan “Kabinet Indonesia Maju”setelah dua menteri utusan dari @Gerindra & @PDI_Perjuangan ditangkap @KPK_RI. Semoga lamaran @ProfYLH dapat perhatian!” tulis Prof Henuk sebagai keterangan dalam unggahan itu.