FAJAR.CO.ID, MAMUJU - Kerusakan di gedung Gubernur Sulbar akibat gempa di Kabupaten Mamuju sejak kemarin, masih dalam proses evakuasi menggunakan alat berat.
Terparah, tampak bagian depan gedung Gubernur Sulbar ambruk akibat diguncang gempa dengan kekuatan 6,2 magnitudo sejak Jumat kemarin.
Proses evakuasi pun sementara dilakukan menggunakan alat berat dan ditargetkan semuanya telah rampung dalam dua pekan.
"Itu yang baru bisa saya prediksi dua minggu sudah harus bersih," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Muh Basuki Hadimoeljono, Minggu (17/1/2021).
Terkait pemulihan dari segala kerusakan di Mamuju, Basuki saat ini masih fokus pada proses identifikasi korban yang menjadi prioritas.
"Saya kira belum (recovery bangunan) untuk keseluruhan harus diidentifikasi detail. Ini belum diidentifikasi detail. Jadi kita punya prioritas. Prioritas utama kita mengidentifikasi korban. Hari ini kita baru dapat informasi korban sudah dievakuasi semua. Sehingga saya baru bisa masuk untuk membersihkan," sambung dia.
Pantauan di lokasi pada siang hingga sore tadi, sejumlah alat berat telah dikerahkan di lokasi runtuhnya beberapa bagian gedung Gubernur Sulbar.
Beberapa barang yang merupakan aset Pemprov Sulbar yang ditemukan di balik serpihan reruntuhan bangunan, langsung dievakuasi dan dipindahkan ke tempat yang aman.
Sementara reruntuhan yang telah dibersihkan, dipindahkan ke sebuah tanah lapang dan tak jauh dari kantor Gubernur. Khusus di bagian belakang gedung itu kini telah dipasangi garis polisi.
Pemasangan garis itu dilakukan beberapa saat setelah Mamuju sempat diguyur hujan sekitar pukul 14.00 Wita tadi. Embusan angin membuat petugas sempat khawatir, bangunan kantor gubernur yang retak itu akan rubuh.
Berawal saat jurnalis Fajar.co.id mendekati gedung tersebut, salah satu petugas Basarnas sempat menegur agar tidak mendekat.
"Awas bang, awas! Gedungnya nanti (roboh)," teriak seorang anggota Basarnas saat angin berembus di bagian belakang gedung itu.
Hingga saat ini, bagian belakang gedung tersebut disterilkan agar tidak ada yang mendekat. Bahkan petugas gabungan sekalipun. (Ishak/fajar)