Ratusan Tenaga Kesehatan Menolak Divaksin, Gubernur Sulsel Bilang Begini

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah membantah terkait penolakan ratusan tenaga kesehatan yang enggan divaksin Covid-19 Sinovac.

Ia menegaskan data tersebut tidak benar. Mengingat, kata dia, berdasarkan pantauan di lapangan, tenaga kesehatan justru mengantri untuk divaksin.

"Saya sih sampai hari ini belum ada saya dengar dan saya keliling ke puskemas, termasuk ke Puskesmas Jongaya, tapi nggak ada yang nolak," kata Nurdin, Selasa (19/1/2021).

Ia menjelaskan sejauh ini orang-orang yang telah disuntik vaksin, tidak mengalami gejala dan merasakan efek samping apapun. Termasuk pada Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin yang juga sudah disuntik vaksin Sinovac.

"Dia (Rudy Djamaluddin) bilang nafsu makannya naik, tambah enak tidur dan tidak ada gejala apa-apa. Memang pada saat vaksin yah ngilu lah tapi itukan reaksi vaksin, tapi sampai detik ini belum ada yang punya gejala lain," tegasnya.

Sebelumnya diketahui berdasarkan data yang disebar Dinas Kesehatan Sulsel tercatat 483 nakes yang menolak divaksinasi. Sementara baru 216 nakes yang dinyatakan sudah disuntik vaksin. Vaksinasi sendiri sementara dilakukan di tiga kabupaten/kota yakni Makassar, Maros dan Gowa.

Penolakan paling banyak di Makassar yakni 370 orang, lalu di Maros 60 orang dan di Gowa 53 orang. Padahal dari sasaran, ada 38.234 nakes yang wajib vaksin.

Dinkes juga mencatat baru 15.151 nakes yang bersedia divaksin dan melakukan registrasi ulang sejauh ini. Jumlah nakes yang mau divaksin di kota Makassar yakni 12.208, Gowa 1.736 dan Maros 1.207. Namun, ada beberapa yang disebut tidak memenuhi syarat.

Mereka tercatat sebagai penyintas, ada juga yang kontak langsung dengan pasien Covid. 27 orang tercatat akan divaksin ulang, dan 20 orang disebut bukan sasaran. (Anti/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan