FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Mohammad Ramdhan Pomanto atau biasa disapa Danny Pomanto tak lama lagi akan ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Makassar 2020.
Rencananya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar akan menetapkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih pada Sabtu (23/1/2021) mendatang.
Lewat proses hitung cepat, Danny bersama pasangannya, Fatmawati Rusdi yang diusung NasDem dan Gerindra dengan nomor urut 01 berhasil mengantongi suara sebanyak 41,21 persen versi Celebes Research Center (CRC), meninggalkan rival terberatnya, Appi-Rahman yang mengemas suara 34.84 persen.
Untuk kedua kalinya, Danny akan kembali menduduki balaikota memimpin pemerintahan kota Makassar 5 tahun ke depan. Lantas seperti apa sepak terjang Danny Pomanto?
Danny Pomanto yang lahir di Makassar, 30 Januari 1964 adalah mantan Wali Kota Makassar periode 2014-2019 berpasangan dengan Syamsu Rizal atau Deng Ical. Danny-Ical yang pada Pilkada 2013 itu diusung Demokrat dan PBB menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Ilham Arief Sirajuddin.
Pada Pilkada 2018, Danny yang berpasangan dengan Indira Mulyasari Paramastuti kembali mencoba peruntungan menjadi walikota. Upayanya kandas lantaran Mahkamah Agung (MA) mencoret pencalonan dirinya. Alhasil, Pilkada Makassar hanya diikuti oleh calon tunggal Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi.
Kala itu Danny sebagai Petahana dianggap telah menggunakan kewenangan program dan kegiatan yang patut dinyatakan menguntungkan pasangan calon dirinya dan merugikan kepentingan pasangan calon lain dalam waktu 6 bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon.
Hasilnya, Pilkada 2018 dimenangkan kotak kosong. Danny merasa dirinya 'menang'. Pemkot Makassar nyaris 2 tahun dipimpin oleh seorang Pejabat (Pj) walikota.
Pria berdarah Gorontalo itu sejatinya berlatar belakang arsitek dan mantan dosen jurusan arsitektur di Universitas Hasanuddin, Makassar. Bermodalkan kemampuan menata kota, Danny yang juga pernah gagal dalam Pilgub Gorontalo, berhasil meyakinkan masyarakat Makassar untuk menakhodai pemerintahan.
Tak sedikit inovasi programnya yang gagal ketika ia memimpin Makassar selama 5 tahun. Sebut saja, apartemen lorong, pete-pete smart, wahana rekreasi Danau Balang Tonjong, halte kapsul, hingga tempat sampah Gendang Dua.
Indira Mulyasari, jubir Danny-Fatma (ADAMA') meyakinkan masyarakat bahwa program smart city ala Danny Pomanto akan dilanjutkan dalam pemerintahannya ke depan.
"Ya, sebagian besar dari program yang kita susun dalam visi misi dan program secara detail, tidak jauh beda dari sebelumnya," terangnya belum lama ini.
Mantan Wakil Ketua DPRD Makassar itu menjelaskan, dalam program yang telah disusun selain dari program smart city tersebut, ada beberapa tambahan program misalnya terkait peningkatan percepatan pemulihan ekonomi, UMKM, dan mensupport masyarakat yang terkena dampak Covid-19.
"Termasuk program smart city tetap akan dilanjutkan," tegasnya. (endra/fajar)