Direktur Eksekutif The Indonesian Democracy Initiative (TIDI) ini menilai, sosok Jusuf Kalla yang disebut memiliki kedekatan sejak 2009 lalu dengan Joe Biden bukan tidak mungkin akan di-recall.
Apalagi dengan kapasitas dan jam terbangnya di dunia internasional, mantan Wakil Presiden dua periode itu tidak perlu diragukan lagi.
“Recalling jejaring Joe Biden ini merupakan aset dan memori bagi JK dengan Biden. Begitu pun tokoh nasional lainnya, bukan tidak mungkin jika jejaring lamanya Biden di-monotize,” kata Arya.
Namun begitu, Arya menyatakan JK bukanlah satu-satunya orang yang dekat dengan Joe Biden.
Masih ada banyak tokoh nasional lain yang dekat dengan orang nomor satu di AS dan juga berupaya memonotise jaringan tersebut.
“JK sudah teruji menjadi top leader, termasuk dalam hal menghadapi politik AS. Secara kapasitas tidak diragukan. Jadi menurut saya, JK sangat mungkin (di 2024). Cuma kursi presiden kan satu, dan banyak tokoh nasional lainnya yang juga mungkin ingin jadi presiden,” kata Arya.(rmol/pojoksatu)