“Hal itu disebabkan oleh kebutuhan oksigen yang meningkat, tetapi tidak disertai dengan adanya persediaan oksigen yang cukup di Hb-nya, di sel darah merahnya, akibatnya tidak konsentrasi dan mudah mengantuk,” papar Endang.
Selain konsentrasi turun, kurangnya zat besi dalam darah juga menyebabkan turunnya produktivitas karena asupan oksigen yang dibawa ke dalam otot juga berkurang.
Selanjutnya, di tengah pandemi COVID-19 yang penularannya terus meningkat, menjaga daya tahan tubuh adalah kunci utama untuk melawan penyakit yang ditularkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut.
Sayangnya, penyakit anemia juga dapat menurunkan daya tahan tubuh. Sehingga jika anemia tidak segera diatasi, maka risiko terinfeksi COVID-19 akan menjadi lebih besar. Adapun pada ibu hamil, kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat saat hamil juga bisa menyebabkan risiko pendarahan saat lahir hingga menyebabkan kematian.
Untuk itu, upaya pencegahan anemia harus terus menerus diupayakan, baik oleh pemerintah, maupun oleh tiap-tiap individu itu sendiri. Salah satu cara untuk mencegah anemia adalah dengan makanan dengan gizi seimbang. Terutama yang kaya akan zat besi. Sehingga semua kebutuhan gizi bagi tubuh dapat terpenuhi. (rh/fin)