FAJAR.CO.ID, SUNGGUMINASA -- Upaya pemulihan DAS Jeneberang terus dilakukan. Yayasan Pendidikan Lingkungan (YPL) dan Arispala menggelar kegiatan penanaman pohon di green belt waduk Bili-Bili, Kabupaten Gowa, Sabtu, 30 Januari.
Puluhan warga pengelola wisata lesehan boronglangit juga terlibat dalam aksi menjaga lingkungan ini. Pohon yang ditanam memiliki akar kuat, seperti ketapang kencana, jati super, coppeng dan jenis pohon buah-buahan lainnya.
Direktur YPL Sulsel, Andi Rais Fatta, mengatakan penanaman yang dilaksanakan bersama organisasi pecinta alam Arispala merupakan wujud kepedulian terhadap kondisi lingkungan di Sulsel, terkhusus di kawasan DAS Jeneberang.
“Kami banyak melihat peristiwa bencana terus terjadi di Indonesia. Kami pun tidak ingin bencana terjadi di tempat kami. Oleh karena itu, kami swadaya menanam pohon di sepanjang green belt Waduk Bili-Bili” kata Rais, kemarin.
Selain itu lanjutnya, masyarakat juga punya semangat tinggi dalam melesatrikan lingkunga hidup. Bahkan warga juga sangat memahami pentingnya menjaga lingkungan di kawasan bendungan bili-bili.
“Karena menjaga waduk bili-bili sama halnya menjaga kehidupan kami dan kehidupan jutaan warga lainnya, terkhusus di Kabupaten Gowa dan Kota Makassar” ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah juga peduli terhadap kondisi lingkungan di Kabupaten Gowa terkhusus di kawasan DAS Jeneberang. Karena menurutnya, Kabupaten Gowa dan Kota Makassar sering banjir karena kondisi lingkungan di hulu Sungai Jeneberang sudah semakin menurun.
“Sekarang, harus ada mitigasi bencana yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Saya berharap agar Gubernur melakukan pemulihan lingkungan dengan cara menanam pohon di hulu Jeneberang dan area waduk Bili-Bili” bebernya.
Direktur Eksekutif WALHI Sulsel, Muhammad Al Amin yang juga hadir dalam aksi penanaman pohon tersebut mengatakan, penanaman pohon di area DAS Jeneberang memang perlu dilakukan. Ini langkah konkret dalam upaya pemulihan lingkungan.
Apalagi, kondisi DAS Jeneberang yang kritis membutuhkan waktu lama dalam proses pemulihannya. "Aksi ini sangat kami apresiasi. Untuk itu, perlu gerakan yang lebih massif lagi dalam upaya pemulihan lingkungan," katanya. (ans)