Satu Bulan Jam Malam Diberlakukan di Makassar, Epidemiolog: Kasus Tidak Turun

  • Bagikan
rpt

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Jam malam atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyakarat (PPKM) kembali diperpanjang Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Hingga 9 Februari mendatang.

Namun kenyataannya, upaya Pemkot Makassar tersebut tidak mampu menekan kasus Covid-19. Angkanya masih stagnan dari minggu ke minggu.

Epidemiolog Universitas Hasanuddin, Ansariadi mengatakan jumlah kasus Covid 19 di Makassar berada di angka 1200 sampai 1800 perhari. Tidak menunjukkan perubahan.

"Satu bulan terakhir sejak diberlakukannya jam malam dari jam 7 terus jam 10 kita tidak melihat adanya kenaikan eksponensial dibandingkan 2-3 Minggu sebelumnya.
Namun demikian jumlah kasus ini tetap tinggi,"ungkapnya, Selasa (2/2/2021).

Walau demikian, Ansariadi menyebut pemberlakukan jam malam mampu mencegah kasus meningkat. Setidaknya, sejak sebulan terakhir tidak menunjukkan peningkatan.

"Jadi kita antara 1800 sampai sekitar 1200 kasus baru per minggu. Sekali lagi stagnan, tidak meningkat, tetapi tidak menurun. Kalau mau disebut menurun belum. Walaupun ada sedikit sekali penurunannya. Tetapi minimal mencegah terjadi peningkatan yang eksponensial, itu jauh lebih bagus dibandingkan terjadi kenaikan kasus sebelumnya," terangnya.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin mengklaim pembatasan yang dilakukan berhasil menurunkan penyebaran virus Covid 19.

"Ini kan sudah mulai kelihatan ada pengendalian, sudah mulai kelihatan menurun, baik korban meninggal maupun yang terpapar," ujarnya, kemarin.

"Maka diakhir nanti kita kaji kembali efektivitas, kalau ini secara nyata memberikan sumbangan perbaikan, nah kita coba pertahankan dulu," lanjutnya. (ikbal/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan