Oleh: Suharlim
Pengurus DPD KNPI Kepulauan Selayar
Lantigiang; sebuah pulau yang tadinya mungkin tak pernah disebutkan namanya dalam tujuan wisata. Namun, sejak pemberitaannya viral, lokasi itu kini menjadi pulau yang menampung harapan banyak orang.
Pulau yang dikelilingi oleh hamparan pasir putih itu mendadak menjadi primadona. Berawal dari niat baik AS, sosok perempuan asal Selayar yang ingin menjadikan pulau tersebut sebagai kepentingan wisata.
Pulau yang sedekat bibir atas dan bawah dengan Tinabo ini, akhirnya hangat diperbincangkan dan menjadi catatan penting untuk dituju oleh wisatawan.
Lantigiang memang masuk dalam zona inti, kawasan Taman Nasional Taka Bonerate yang memiliki atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa.
Lantaran pulau tersebut semakin membuat orang penasaran maka sekejab informasi tentang Lantigiang berada dalam genggaman pengguna gadget.
Mungkin semuanya ramai-ramai membuka berita bahkan mencari tahu di google tentang Lantigiang sehingga kini membuatnya terpesona setelah melihat dengan mata terbuka akan potensi yang terkandung didalamnya.
Sungguh menakjubkan keindahan laut dan pantainya. Kapan bisa ke sana? Pertanyaan demikian yang selalu muncul dalam benak setiap orang ketika melihat keindahan pulau tersebut.
Dari sini saya berpikir kontradiktif bahwa terkadang memang kita harus berterima kasih pada orang lain yang berbeda pandangan dan kehendak karenanya mampu mengungkap sisi lain yang tidak mampu kita jangkau meskipun posisinya mungkin dianggap salah tempat.