Covid-19 Melandai, Prof Ridwan: Sekolah Tatap Muka di Sulsel Masih Berisiko

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pakar Epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Ridwan Amiruddin menyebut kasus Covid-19 di Sulsel sudah mulai melandai. Kendati demikian, ia menegaskan pelaksanaan sekolah tatap muka di Sulsel belum bisa dilakukan.

"Masih sangat berisiko untuk membuka sekolah pada situasi ini," kata Prof Ridwan Amiruddin, kepada Fajar.co.id, ketika dihubungi via telepon, Sabtu (6/2/2021).

Penyelenggaraan sekolah tatap muka di Sulawesi Selatan hingga kini masih menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Pasalnya, pemerintah sebelumnya telah mengumumkan sekolah tatap muka akan kembali dilakukan di Januari 2021. Akan tetapi dinyatakan batal karena kasus Covid-19 naik drastis.

"Aturan kementerian itu aturan pembukaan sekolah itu bisa dillaksanakan untuk wilayah zona hijau. Sedangkan saat ini untuk sulawesi selatan itu 50 persen kuning 50 persen oranye," lanjut Ridwan menjelaskan.

Berdasarkan data situasi dan perkembangan pengendalian dan penanganan Covid-19 Sulsel pada hari ke 323 Jumat, (5/2/2021) jumlah kasus positif aktif sebanyak 49.692. Adapun penambahannya per hari ini sebesar 226.

"Peningkatan kasus terkonfirmasi per hari ini, itu sekitar 226. Dengan angka pertumbuhan sekarang itu 0,8 - 0,95 persen. Untuk yang dirawat di wisata Covid ada 13,5 persen. Kematian semakin menurun diangka 1,5 persen," jelas Ridwan.

Adapun angka kesembuhan bertambah 264 sehingga secara keseluruhan sebanyak 44.631. Jumlah yang meninggal sebanyak 755, dimana tambahannya sebesar 3 orang. Peningkatan tes PCR sebesar 368.763, sehingga total keseluruhan 2.247.

Tempat tidur (tt) isolasi rumah sakit rujukan khusus covid-19 sebanyak 649 tersedia dan 245 terpakai. Sedangkan, Tt Icu 66 kamar tersedia dan terpakai 32. Selain itu, total tt Covid-19 di RS Rujukan dan non rujukan cukup banyak yang tidak terpakai. Tt isolasi tersedia 2.955, yang terpakai 1250. Tt ICU total tersedia 266 dan yang terpakai 155.

Lebih lanjut kata Guru Besar Unhas itu mengatakan, terjadinya kasus Covid-19 di Sulsel yang cenderung melandai tidak terlepas dari program tarantula (tracing, testing, treatment) yang dilakukan selama ini.

Terpisah, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengungkapkan kesyukurannya karena kasus Covid-19 di Sulsel cenderung menurun. Ia berharap kasus Covid-19 bisa terus membaik, apalagi vaksin juga sudah mulai dilakukan.

"Hampir seluruh rumah sakit itu pasiennya turun derastis. Seperti misalnya rumah sakit Labuang Baji dari 150 pasien, sekarang tinggal 50. Rumah Sakit Dadi juga sama. Artinya, ini sebuah tren penurunan yang menggembirakan. Mudah-mudahan terus bisa kita kendalikan Covid-19 ini dan kita segera melakukan berbagai langkah-langkah untuk recover ekonomi kita," jelas Nurdin, Jumat (5/2/2021).

Meskipun data kasus Covid-19 disebut menurun, Nurdin juga berharap agar masyarakat tetap melaksankan protokol kesehatan. Karena menurutnya untuk memutus penyebaran Covid-19 pemerintah dan masyarakat mesti bersinergi. (mg10)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan