Dalam pernyataan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah kemarin, Sabtu (6/2/2021) meminta PJ Wali Kota Makassar, Rudy Jamaluddin dan Wali Kota terpilih Danny Pomanto membangun komunikasi agar tidak terjadi kekisruhan dalam tatanan pemerintahan mendatang.
Hal ini disampaikan terkait adanya anggapan bahwa keputusan melakukan proses seleksi pejabat di lingkup Pemkot Makassar tidak sesuai aturan.
Menurut Nurdin Abdullah, penting membangun komunikasi antar kedua pejabat publik itu, sehingga nantinya setelah pelantikan wali kota terpilih tatanan pemerintahan dapat segera berjalan maksimal.
“Sebenarnya ini bukan menjadi masalah besar, ketika seorang PJ Walikota melantik sejumlah pejabat eselon dipemerintahannya meski sekalipun itu diakhir masa jabatannya. Asalkan, semuanya dikomunikasikan bersama dengan pejabat wali kota terpilih. Karena intinya adalah komunikasi. Saya sudah sampaikan ke Pj wali kota agar berkomunikasi dengan wali kota terpilih terkait usulan pejabat,” pesan mantan Bupati Bantaeng itu.
Sementara itu, Danny Pomanto menanggapi pernyataan itu mengaku siap membuka pintu bagi Rudy untuk bertemu dirinya. Apalagi niat untuk membahas soal program, ia sangat terbuka.
"Tidak ada masalah, palingan saya bilang, apakah sesuai dengan visi misinya kita, atau visi misinya siapa kan begitu, tidak ada masalah. Saya ini orang paling muda ditemui," jelasnya, Minggu (7/2/2021).
Namun, Danny Pomanto beri isyarat. Di mana Rudy Djamaluddin harus datang tanpa diwakili pejabatnya. Sebab, menurutnya, diskusi akan berjalan baik jika pemimpin bertemu secara langsung.