FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tepatnya hari ke-5, Senin kemarin (15/1) menjadi kebanggaan para sineas daerah, film nasional berjudul "de Toeng-Misteri Ayunan Nenek" karya kedua Bayu Pamungkas, mendapat kehormatan ditonton Menteri Koordinator bidang Pembangunan manusia dan kebudayaan (Menko PMK), Prof.Dr Muhadjir Effendy M.A.P di Senayan City XXI, Jakarta.
Selain itu menurut data dari XXI, film ini sudah mencatat 13 Ribu penonton sejak tayang 11 Maret 2021.
"Berbaur bersama ratusan penonton lainnya, tentu protokol kesehatan yang ketat. Di Studio 3 berjarak satu kursi dengan masker yang selalu terpasang, beliau sangat fokus nonton, " ucap Bayu Pamungkas senang.
Turut hadir juga menonton talent, crew, film "de Toeng" bersama Ketua GPBSI, Djonni Syafruddin yang saat nobar menegaskan rasa terima kasih kepada pemerintah yang ikut mengajak publik ke bioskop bahwa menonton aman dan nyaman dengan prokes yang baik apalagi saat ada razia bioskop yang harus dihentikan karena mengakibatkan bioskop akan sepi berujung pada terhentinya saluran distribusi bagi perfilmanan nasional.
Usai menonton, Menko PMK memberikan testimoni nya ketika panitia menggelar konferensi pers. Menurutnya film de Toeng, judul nya sangat menarik, dengan konten etnografis dengan menonjolkan budaya lokal Jeneponto , Sulawesi Selatan, apalagi di Indonesia ber warna warni budaya lokal nya.
Di film de Toeng trend global juga mengikuti nya. Film ini sarat dengan pesan tradisi, akting pemainnya luar biasa.
"Saya hadir dan nonton karena de Toeng lebih dari horror tapi ini film tentang peristiwa budaya atau etnografi yang saya sukai sehingga tahu tentang nyanyian Royong (Nina Bobo versi Makassar) Passili sampai Barasanji. Saya suka akan akting dan peran Amin sebagai sosok difabel yg harus dihargai.