FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Dekan Fakultas Sastra, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof. Basri Dalle membenarkan kejadian antara dua dosen Fakultas Sastra yang terlibat cekcok hingga adanya kekerasan fisik.
Menurut Prof. Bassri Dalle, peristiwa itu terjadi Senin (22/2/2021) kemarin, di gedung Fakultas Sastra UMI, tepatnya depan ruangan Prodi Ilmu Komunikasi, dan setelah kejadian itu, pihaknya langsung memanggil kedua oknum dosen tersebut.
"Kami sudah memanggil kedua belah pihak terkait masalah ini, dan sudah kami damaikan secara kekeluargaan," tutur Prof. Bassri, saat ditemui di ruangan Dekan Fakultas Sastra UMI, Selasa (23/2/2021).
Dekan Fakultas Sastra UMI ini, menilai kejadian ini sifatnya insidental, yang dilatarbelakangi hanya kesalahan paham saja. Namun mereka berdua tidak bisa menahan diri. Hingga terjadi peristiwa itu.
"Seandainya salah satu dari oknum dosen tersebut, bisa menahan diri, peristiwa ini tidak akan terjadi, apalagi mereka inikan teman dan juga sesama dosen di lingkup Fakultas Sastra," harap Prof Basri.
Prof Basri menambahkan meski kedua oknum dosen itu sudah didamaikan. Namun kasus keduanya akan tetap dikirim ke tingkat Universitas dalam hal ini Komisi Kode Etik UMI.
"Aturan kita memang seperti itu, meskipun telah selesai dan mencapai titik damai. Kita akan kirim ke tingkat universitas. Karena semua kasus itu harus kita kirim ke tingkat universitas. Nanti pihak di Kode Etik Universitas, yang akan mendalami masalah-masalah ini," jelasnya.
Prof Basri Dalle, berharap agar kedua oknum dosen itu dapat meredam tendensi, khususnya mahasiswa di himpunan jurusan masing-masing.
"Kedua oknum dosen merupakan Ketua Prodi Jurusan di Fakultas Sastra. Maka itu, langkah yang kita ambil dalam meredam tendensi dari mahasiswa di masing-masing jurusan. Dengan melakukan komunikasi melalui WD III Kemahasiswaan Fakultas Sastra UMI, kepada mahasiswa kedua belah pihak, ketua lembaga dan ketua BEM. Agar tidak menimbulkan gejolak antara mahasiswa terkait kasus ini," jelasnya
Pihaknya juga meminta agar kasus tersebut tidak dilanjutkan di luar ranah kampus. Terlebih melibatkan mahasiswa masing-masing. (MG1/Fajar)