Kemiskinan di Sulsel Meningkat, Gubernur NA: Kita Tidak Masuk 10 Provinsi Miskin

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR, -- Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, menanggapi terkait peningkatan jumlah kemiskinan di Sulawesi Selatan. Menurutnya, peningkatan jumlah kemiskinan di Sulsel tidak begitu signifikan.

Nurdin bersyukur karena Sulsel tidak masuk dalam kategori 10 provinsi miskin di Indonesia.

"Itu hanya nol koma sekian. Kita tidak masuk dalam 10 provinsi miskin. Justru kecil. Insya Allah, Sulsel ini cepat masa pandemi ini semuanya turun," kata Nurdin Abdullah, di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (23/2/2021).

Nurdin berharap, Sulsel dapat menekan pandemi dengan baik tanpa mengabaikan ekonomi. Menurutnya, itu tidak perlu disoroti. Karena pertumbuhan ekonomi Sulsel telah berjalan dengan baik.

"Nah kita berharap bahwa di semester pertama 2021 ini, kuartal pertama mudah-mudahan ekonomi kita sudah mulai tumbuh bagus. Sekarang kan sebenarnya sudah positif," tegas Nurdin.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Sulsel itu merasa optimis, pertumbuhan ekonomi di Sulsel akan lebih baik dibanding sebelumnya. Jika penyebaran Covid-19 dapat ditangani dengan baik, maka tidak akan lagi memberikan dampak dalam sektor ekonomi.

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sulsel yang dirilis pada Senin, (15/2/2021), Persentase penduduk miskin pada September 2020 sebesar 8,99 persen. Naik sebesar 0,27 poin dibandingkan Maret 2020. Jika dibandingkan dengan September 2019, naik 0,43 poin.

Persentase penduduk miskin mengalami peningkatan, baik daerah perkotaan maupun perdesaan selama periode September 2019 sampai September 2020.

Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Selatan September 2020 sebesar 800,24 ribu jiwa. Meningkat sebesar 23,41 ribu jiwa dibandingkan Maret 2020. Begitupun jika dibandingkan September 2019 meningkat 40,66 ribu jiwa. (mg10/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan