FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Ketua umum Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I), Titi Purwaningsih optimistis semua rekannya akan diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Hanya saja prosesnya harus bertahap dan perlu waktu. Itu sebabnya, walaupun sudah diangkat PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), Titi mengaku masih terus mengawal perjuangan honorer K2 yang belum terakomodir menjadi ASN baik PNS maupun PPPK.
"Saya percaya 390 ribuan honorer K2 yang tersisa akan diangkat ASN. Mengingat honorer K2 merupakan utang pemerintah yang belum terbayarkan," kata Titi kepada JPNN.com, Kamis (25/2).
Dia mengaku sedih melihat sisa honorer K2 yang belum diangkat ASN. Sama-sama berjuang tetapi diangkat tidak sekaligus.
Titi juga merasa sangat terbebani. Sebagai pimpinan forum honorer K2, malah duluan menjadi ASN PPPK.
"Ya Allah, melihat teman-teman yang belum diakomodir nelangsa hati saya. Saya enggak tega dan enggak akan saya tinggalkan mereka," ucapnya.
Dia berharap ada formula dan formasi khusus buat honorer K2 agar seluruh yang tersisa ini bisa direkrut menjadi ASN tanpa pandang bulu.
Tanpa dibedakan jabatan dan profesi karena hak untuk seluruh honorer K2 itu sama, diangkat menjadi ASN.
"Saya sudah berkirim surat permohonan RDPU untuk Komisi II dan Komisi X. Permohonannya masih tetap minta formula dan formasi khusus buat honorer K2 agar semua bisa diangkat menjadi ASN," tegasnya.
Dia menambahkan, pemerintah jangan hanya berpatokan kepada guru, penyuluh pertanian, dan tenaga kesehatan. Tenaga teknis lainnya dan administrasi harus diberikan solusi juga.
Apalagi honorer K2 sudah ada data base di Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan punya SPTJM atau surat pernyataan tanggung jawab mutlak).