Sisi Lain RM Nelayan, NA Kerap Datang dan Langsung Memesan Menu Favoritnya

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Rumah Makan (RM) Nelayan, Jalan Ali Malaka, Makassar menjadi saksi bisu adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK pada Sabtu dinihari, (27/2/2021) tadi.

Di sana, ajudan Gubernur Sulsel terjaring OTT dan ditemukan uang tunai sebesar Rp1 miliar, oleh petugas dari lembaga Antirasuah itu.

Sontak, petugas rumah makan dan warga sekitar pun kaget mendengar kabar penangkapan tersebut. Namun di balik itu semua, rupanya ada hal menarik di rumah makan tersebut.

Rumah makan yang berdiri kokoh di pusat perkotaan Makassar ini rupanya adalah tempat makan kesukaan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (NA) yang juga terjaring OTT oleh KPK bersama dengan stafnya tadi.

Anak dari pengelola RM Nelayan, Johan, 36 tahun, mengatakan, NA adalah pelanggan setia usaha kuliner milik keluarganya itu. Pemilik dari rumah makan tersebut sudah lama saling kenal. Bahkan sebelum NA menjabat sebagai Gubernur.

"(Langganan) sebelum jadi Bupati Bantaeng sudah langganan lama. Iya (saya masih kecil saat itu)," kata Johan kepada wartawan.

Selama menjadi pelanggan setia RM Nelayan, NA kerap datang dan langsung memesan menu favoritnya, yakni ikan goreng dengan olahan khas RM Nelayan.

"NA suka makan seafood seperti ikan yang digoreng asam biasanya," tambah Johan.

Terakhir, lanjut dia, NA datang mengisi perut di rumah makan tersebut beberapa hari sebelum masuk hari raya Imlek. Johan sendiri tidak tahu alasan orang nomor satu di Sulsel itu, tak pernah lagi singgah untuk makan.

"Pak Nurdin terakhir makan dua hari sebelum imlek. Setelah itu tidak pernah lagi datang," jelasnya.

Hingga pada dinihari tadi atau beberapa jam pasca pelantikan sejumlah kepala daerah terpilih di Sulsel, NA ternyata sudah ditangkap KPK di rumah jabatannya, Jalan Jenderal Sudirman saat sedang beristirahat.

Sedangkan di RM Nelayan, ada beberapa orang yang juga ikut terjaring dan membawa uang Rp1 miliar. Sontak, pengelola rumah makan juga kaget mendegar kabar tersebut. Semuanya ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan kini dalam pemeriksaan di kantor pusat KPK, Jakarta.

Hingga saat ini, belum ada perkembangan terbaru terkait pemeriksaan pria berkacamata itu, terkait yang melilit dirinya. Juru Bicara KPK, Ali Fikri, meminta kepada publik untuk bersabar.

"Kami saat ini masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pihak-pihak yang tertangkap tangan. Di antaranya kepala daerah tersebut. KPK berharap pihak-pihak lain menunggu proses yang saat ini sedang kami lakukan," terang Fikri, saat dikonfirmasi. (ishak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan