Kutip Otokritik JK, Haedar Nashir Sebut Realitas Ekonomi Umat Islam Ibarat Tumpeng Terbalik

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah umat Islam di Indonesia masih mayoritas. Menurut data World Population Review, jumlah penduduk muslim di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 229 juta jiwa atau 87,2% dari total penduduk 273,5 juta jiwa.

Sayangnya, kuantitas itu tidak seiring dengan kualitas umat di dalam kehidupan mu’amalah duniawiyah di bidang politik kebangsaan, sosial budaya, keagamaan, ekonomi, termasuk bidang Zakat Infak dan Sedekah (ZIS).

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyebut, realitas itu ibarat tumpeng terbalik sehingga tugas organisasi Islam dianggap perlu lebih masif membangun pusat-pusat keunggulan.

“Hampir menjadi pandangan umum, umat Islam itu piramidanya terbalik tidak seperti Nasi Tumpeng. Nasi Tumpeng kebalik, jadi ekonominya menengah ke bawah,” ujarnya, dalam forum Public Expose Lazismu Pusat terkait Hasil Survei Indeks Literasi Zakat Warga Muhammadiyah, Sabtu (27/2/2021).

Haedar mengomentari fenomena ini dengan mengutip adagium sekaligus otokritik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyebut bahwa jika ada 100 orang kaya, dipastikan 10 di antaranya adalah umat Islam. Namun jika ada 100 orang miskin, 90 di antaranya adalah umat Islam.

"Karena kenyataannya ketika kita mengumpulkan uang zakat, infak dan sedekah tidak bisa dan belum bisa menampilkan kuantitas itu meskipun asumsinya besar,” jelas Haedar.

Selain memperkuat literasi zakat, infak dan sedekah terhadap umat, lebih-lebih kepada kelompok yang mapan secara ekonomi, Haedar berharap tidak menjadikan lembaga Islam ataupun pegiatnya pesimis karena ruang-ruang untuk memberdayakan kekuatan umat masih terbuka.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan