Toleransi itu menghormati perbedaan, bukan menyamakan perbedaan,” ujar Tengku Zulkarnain.
Tengku Zul lebih mengkhawatirkan, jika hal ini tetap dilakukan, bisa jadi ke depan terjemahan Alquran akan diperbaiki dan disesuaikan dengan pandangan Agama lain.
“Jangan sampai nanti ada permintaan agar terjemahan al Qur’an tentang Yahudi dan Kristen, nabi Musa dan nabi Isa direvisi dan disesuaikan dengan pandangan agama Yahudi dan Kristen pula. Jadi apa nanti negara dan bangsa ini…? Semoga pak Menag memahami ini.Terimakasih,” pungkasnya. (dal/fin).