Tak Ingin Seperti Demokrat, Ketum PAN: Jangan Sampai Pengurus Mengurusi Pengurus

  • Bagikan
Zulkifli Hasan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kemelut yang terjadi di Partai Demokrat menjadi alarm bagi partai lain untuk berbenah diri, merapatkan barisan sejak dini, hingga memastikan soliditas kader akan ideologi partainya.

Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menyerukan kader-kadernya di seluruh Indonesia untuk rapatkan barisan, saling bergandeng tangan, dan melangkah bersama mensejahterakan rakyat.

Surat terbuka itu dikemukankan Zulkifli Hasan melalui cuitannya di akun Twitter pribadinya @ZUL_Hasan, Jumat (5/3/2021) malam.

"Surat untuk Saudaraku pengurus dan kader PAN di seluruh Indonesia. Saya menulis ini dari Jakarta, mudah-mudahan bisa dibaca di tempat masing-masing Saudaraku berjuang. Di manapun Saudaraku berada, saya titip pesan selalu utamakan kepentingan rakyat, tolong masyarakat yang kesusahan, dengarkan keluh kesahnya, bela hak-haknya. Partai ini didirikan untuk melindungi dan menyejahterakan mereka," tuturnya.

https://twitter.com/ZUL_Hasan/status/1367842036250935297

PAN, kata Zulhas, telah pernah melewati gejolak internal dan dinamika yang cukup pelik melalui kongres yang penuh kompetisi. Bahkan sampai lempar kursi. Saling berbeda pendapat yang berlangsung keras dan tajam kala itu.

Dinamika itu berkaitan dengan kongres PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 11 Februari 2020.

"Namun kita perlu bersyukur PAN saat ini masih tegak berdiri. Bahkan justru lebih baik, lebih solid, Insya Allah lebih maju jika kita perjuangkan bersama-sama," serunya.

Wakil Ketua MPR ini mengajak seluruh pengurus dari berbagai tingkatan serta kader se-Indonesia menjadi konflik tersebut sebagai pelajaran berharga.

Diakuinya juga, segala perbedaan saat kongres sudah ia lupakan. Zulhas pun memohon maaf jika masih ada luka atau rasa mengganjal yang tersisa.

"Tak terasa kongres Kendari sudah berlalu satu tahun. Ini saatnya kita saling rangkul, saling bimbing, melangkah bersama-sama untuk kemajuan partai ini ke depan," katanya.

"Yang jelas, untuk Saudaraku semua, sudah saya buka pintu maaf lebar-lebar, semua disambut dengan tangan terbuka di DPP PAN. Mari kita berjuang bersama lagi. Menatap hari esok dan masa depan yang lebih baik," sambung Zulhas.

Ia sering berkelakar, jangan sampai pengurus partai itu justru mengurus pengurus. Karena semestinya pengurus dan kader mengurus rakyat, berjuang dan berbakti untuk bangsa dan negara ini.

"Mari rapatkan barisan. Bergandeng tangan. Melangkah bersama. Matahari mulai naik di ufuk sana, cahayanya terang benderang, saatnya kita berjuang!" pungkasnya. (endra/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan