FAJAR.CO.ID, PARIS—Barcelona akan menghadapi Paris saint Germain (PSG) di leg kedua babak 16 besar, dini hari nanti. Kalah 1-4 di Camp Nou, Raksasa Catalan butuh keajaiban untuk membalikkan keadaan di Stadion Parc des Princes.
Pada pertemuan terakhir kedua klub di babak 16 besar Liga Champions 2016/2017, Barca secara heroik memang mampu bangkit dari ketertinggalan 0-4 di leg pertama. Saat itu, Barca menang 6-1 pada pertemuan kedua untuk memastikan tiket delapan besar dengan keunggulan agregat 6-5.
Akan tetapi, mimpi mengulang comeback apik itu kemungkinan adalah mission impossible. Ada banyak alasan yang mendukung klaim tersebut. Mulai dari statistik kompetisi, rekor kandang PSG, venue pertandingan, kedalaman skuat, hingga kondisi tim jelang partai hidup mati ini.
Ketika Barca melakukan comeback terbaik dalam sejarah Liga Champions pada musim 2016/2017, mereka melakukannya di Camp Nou. Saat itu, Barcelona juga masih diperkuat trisula terbaik; Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar. Sementara saat ini, hanya tersisa Messi dan Neymar sudah di kubu PSG.
Kondisi skuat Barca juga sangat tidak mendukung untuk sebuah misi yang begitu berat di mana mereka harus menang minimal empat gol di Paris. Seperti diketahui, Barca tidak akan diperkuat Philippe Coutinho, Ansu Fati, Sergi Roberto, Ronald Araujo, dan Gerard Pique. Pada saat bersamaan, Jordi Alba juga diragukan fit 100 persen di laga ini.
Melihat daftar cedera Barca, kekhawatiran terbesar mereka adalah sektor pertahanan. Dengan tiga bek yang harus absen, khususnya Pique dan Araujo, pertahanan tim asuhan Ronald Koeman akan menjadi titik lemah di mana hanya Clement Lenglet yang rutin bermain sebagai bek tengah.
Terkait statistik kompetisi, belum pernah ada tim dalam sejarah Liga Champions yang gagal maju dari babak sistem gugur dalam sistem dua leg setelah menang dengan selisih tiga gol di laga tandang pada pertemuan pertama.
Sementara untuk rekor kandang PSG, mereka selalu mencetak setidaknya satu gol dalam 22 pertandingan Liga Champions terakhir di kandang (61 gol). Catatan luar biasa itu mereka torehkan sejak Desember 2015. Tim terakhir yang menjaga clean sheet di markas PSG adalah Real Madrid di mana mereka bermain imbang 0-0 pada Oktober 2015.
Tapi Ronald Koeman yang diprediksi akan memainkan salah satu dari duo Prancis; Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele untuk mendampingi Lionel Messi di lini penggempur mencoba tidak menyerah sebelum laga benar-benar berakhir. Bermodal hasil positif di La Liga, ia menegaskan Barca yang baru saja melakukan pemilih presiden akan berjuang mengalahkan PSG.
"Kami harus bersiap untuk pertandingan itu. Saya tidak ingin mengatakan itu tidak mungkin, tetapi kami akan pergi ke sana untuk mendapatkan hasil yang baik," tegas Koeman seperti dikutip dari MARCA.
Pemain-pemain Barca sejak awal juga menyatakan tekad mereka memberikan perlawanan sengit. Gelandang Barcelona, Frenkie De Jong menegaskan, mereka sudah berjuang melakukan comeback di Copa del Rey dan bukan mustahil mengulanginya di Liga Champions. “Sekarang kami akan mencoba melakukannya di Paris juga. Ini akan sulit tetapi kami akan mencoba," kata De Jong di situs resmi UEFA.
Griezmann melontarkan hal senada. Menurutnya, mereka datang ke Paris bukan untuk jalan-jalan. “Kami pergi ke Paris untuk mencoba menang. Kami tidak hanya akan muncul di sana dan berkeliling," ujar bomber Prancis tersebut.
Di kubu PSG, mereka menegaskan tidak akan lengah meski saat ini jadi favorit lolos delapan besar. “Seperti yang saya katakan, kami tetap siap untuk situasi apa pun. Untuk pertandingan seperti Barcelona, saya tahu bahwa semua orang akan siap, termotivasi dan fokus 200%,” jelas gelandang tuan rumah, Idrissa Gueye di situs PSG.
Eks pemain Everton itu juga meminta fans tetap memberikan dukungan kendati tidak bisa datamg ke stadion.”Saya berharap mereka akan melakukan sesuatu untuk kami yang dapat lebih memotivasi kami dan membuat kami menghidupkan kembali momen-momen yang kami alami tahun lalu,” ujarnya.
Pelatih kepala PSG, Mauricio Pochettino sementara itu menjelaskan bahwa targetnya menghadapi Barca adalah memenangi pertandingan. “Kami ingin menang untuk PSG, untuk para pemain kami, untuk para penggemar, dan akhirnya, untuk diri kami sendiri," jelas Poche di beIN SPORT.
PSG dikalahkan Bayern Munchen di final tahun lalu, tetapi Pochettino menegaskan kenangan menyakitkan dari kekalahan itu tidak akan menggagalkan mereka musim ini. Pelatih berpaspor Argentina itu percaya bahwa timnya kini punya potensi memenangi gelar.
"Jelas, ini adalah ambisi klub untuk memenangkan [kompetisi]. Kami sadar akan tanggung jawab kami, dan kami akan berjuang mati-matian untuk mencapainya. Kami datang dengan energi baru. Kami pikir kami memiliki potensi untuk tetap bersaing di Liga Champions," katanya kepada LFP
Untuk duel ke-13 kontra Barca ini, PSG tidak bisa diperkuat Moise Kean yang baru saja terpapar Covid-19. Selain itu, Neymar juga kemungkinan besar belum bisa menghadapi mantan klubnya. Namun, Angel di Maria yang absen di leg pertama sudah siap kembali mendampingi Kylian Mbappe yang mencetak hattrick di Camp Nou. (amr)
Prakiraan Pemain
PSG (4-2-3-1): Navas; Florenzi, Marquinhos, Kimpembe, Kurzawa; Gueye, Paredes; Di María, Verratti, Mbappé; Icardi
Barcelona (3-5-2): Ter Stegen; Mingueza, Lenglet, Umtiti; Dest, De Jong, Busquets, Pedri, Alba; Messi, Dembélé
Pelatih: Ronald Koeman
Kamus Lolos 8 Besar
PSG Lolos jika
Menang dengan skor berapapun
Imbang dengan skor berapapun
Kalah maksimal dua gol (lolos dengan keunggulan agregat)
Kalah tiga gol dengan catatan skornya 0-3 (lolos dengan keunggulan gol tandang)
Barcelona lolos jika
Menang dengan selisih minimal empat gol (lolos dengan keunggulan agregat)
Menang tiga gol dengan catatan mencetak minimal lima gol (5-2, 6-3, dan seterusnya lolos dengan keunggulan gol tandang)
Jika Barcelona menang 4-1, laga akan dilanjutkan ke extra time. Andai skor tidak berubah, pemenang ditentukan lewat adu penalti.