Kedua sistematis. Ketiga, masif.
“Mana buktinya, secuil saja. Bahwa ada terstruktur, sistematis, dan masif,” sambungnya.
Muhyidin Junaidi, salah satu anggota TP3, menceritakan, dalam pertemuan itu, Jokowi begitu ramah.
Dari awal sampai akhir, Jokowi juga membuka diri. Usai pertemuan, Jokowi mengantar rombongan TP3 sampai ke pintu depan Istana Merdeka.
Sikap Jokowi yang mau menerima Amien yang selama ini sering nyerang Jokowi diapresiasi banyak pihak.
“Menurut saya, Pak @jokowi luar biasa meluangkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk menerima orang-orang seperti AR ini,” puji mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, di akun Twitter @FerdinandHaean3, kemarin.
“Gua nggak bisa kayak @jokowi.. Harus sediakan waktu hadepin mbah-mbah halu dan dengar mereka ngomong nggak jelas sekian belas menit dengan sabar. Mending makan rawon,” sambung Denny Siregar di akun @Dennysiregar7.
Pengamat politik Hendri Satrio juga memuji pertemuan ini. Baginya, pertemuan tersebut sinyalemen bagus dan akan dicatat sejarah.
“Apalagi Pak Jokowi yang mau menerima Pak Amien. Ini bukti bahwa pemerintahan Pak Jokowi ingin memperbaiki demokrasi dan Pak Amien pun mengutamakan jalan tabayun, diskusi daripada turun ke jalan,” kata Hendri, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. (rmco/pojoksatu/fajar)