Amran Sulaiman: Sulsel Berpeluang Jadi Penghasil Nikel Terbesar

  • Bagikan
Amran Sulaiman

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dunia sepakat untuk konsen di nikel. Batu bara dan minyak bumi kini sudah mulai berkurang, karena nikel saat ini memiliki kandungan litium yang dapat menyimpan sebuah energi baterai listrik. Tentu ini mampu memberikan efek ke depan untuk seluruh dunia khususnya Indonesia.

Sementara itu disebutkan, 90 persen potensi cadangan bahan tambang nikel dunia berada di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua).

CEO Tiran Group Andi Amran Sulaiman mengatakan pulau Sulawesi berpotensi penghasil nikel terbesar di Indonesia. Olehnya diperlukan sinergitas dari Pemerintah Provinsi Selatan Selatan (Sulsel).

"Kedepan dalam mengelola nikel tidak hanya sebatas bahan mentah tapi nikel harus menjadi bahan siap pakai atau bahan baku, sehingga harganya jauh lebih tinggi, dan Sulsel memiliki peluang sebagai penghasil nikel terbesar di Indonesia," tutur Amran, Jumat (12/3/2021).

Ia juga menuturkan selama ini pengelolaan nikel, hanya sebatas bahan mentah, sehingga pemerintah harus bersinergi dari hulu ke hilir.

"Jadi harus bergerak dari hulu ke hilir, edit value-nya ada diprosesnya, jangan hanya sebatas bahan mentah, tapi nikel ini harus dikelola menjadi bahan siap pakai, dan ini kita akan menjadi produksi terbesar di Indonesia," lanjutnya.

Sebelumnya, Pengurus Besar IKAMI Sulsel 2020-2022 dalam sebuah diskusi publik mengungkapkan bahwa nikel hanya ada di Sulsel, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Tenggara.

“Nikel adalah bahan anti karat. Bauksit ada di Kalimantan barat dan kalimantan tengah. Sedangkan emas ada di seluruh Indonesia. Inilah yang disadari oleh pemerintah untuk bagaimana mengelolanya dengan sebermanfaat mungkin agar mencapai hasil diinginkan,” ungkap Johan NB Nababan, belum lama ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan