FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menyayangkan penolakan Vaksin Nusantara yang dimotori mantan Menteri Kesehatan dr Terawan.
“Emangnya Indonesia gak boleh menciptakan vaksin untuk covid? Emangnya kalau vaksin buatan anak bangsa sudah pasti tidak berkualitas?,” tanya Teddy keheranan, seperti dikutip Pojoksatu.id dari akun Twitter miliknya, @TeddyGusnaidi, Senin (15/3).
Menurut Teddy, metode dan kaidah-kaidah saintifik dalam penelitian itu berkembang. Selama hasilnya positif, artinya bisa jadi cara penelitiannya yang harus dikoreksi.
“Contoh metode cuci otak yang diciptakan oleh dr Terawan, metode itu terbukti hasilnya berhasil menyelamatkan dan menyembuhkan banyak orang baik di dalam maupun luar negeri, tapi beberapa orang menentang dengan berbagai alasan, bahkan ada yang bilang “cacat” secara metodologi,” papar Teddy.
Ia heran Vaksin Nusantara buatan dr. Terawan menjadi kontroversi seperti metode cuci otak.
“Kenapa sih gak kita dukung bersama? Toh jika vaksin nusantara ternyata terbukti lebih ampuh dari vaksin buatan asing, itu akan berdampak baik bagi kita semua. Kenapa malah berisik?,” katanya.
“Saya positif thinking, bahwa keberisikan ini terjadi hanya karena kegenitan saja, bukan karena ada urusan bisnis dan politik dibalik itu. Saat ini semua negara berlomba-lomba menciptakan vaksin untuk covid, termasuk Indonesia. Jadi cari tema lain saja jika ingin bergenit ria, jangan urusan ini,” imbuhnya.
Dikatakan Teddy, metode penelitian bukan matematika, karena berbagai penyakit baru bermunculan sehingga dunia kesehatan terus berkembang juga.