FAJAR.CO.ID, MUNICH—Bayern Munchen mengantongi modal kemenangan 4-1 saat menjamu Lazio di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, dini hari nanti. Lazio mestinya tidak perlu bermimpi membuat keajaiban.
Sepanjang sejarah Liga Champions, belum pernah ada tim yang kalah tiga gol di kandang pada leg pertama dalam pertandingan sistem gugur yang mampu membalikkan keadaan. Dari 88 tim yang pernah berada di posisi tertinggal tiga gol di kandangnya, semuanya tersingkir.
Tidak perlu terlalu jauh mencari contoh. Cukup berkaca pada duel Barcelona versus Paris saint Germain (PSG). Barca yang juga dihajar 1-4 di Camp Nou, pekan lalu dieliminasi PSG setelah hanya mampu bermain imbang 1-1 di Paris.
Fakta sejarah lainnya adalah ketidakramahan Bayern di Allianz Arena terhadap pengunjung baru mereka. Dari 21 tim terakhir yang tampil pertama kali di Allianz Arena di Liga Champions, tidak ada satu pun yang bisa pulang dengan status pemenang.
Bordeaux adalah klub terakhir yang mengalahkan Bayern di kandangnya pada kunjungan pertama mereka di Liga Champions. Pada laga November 2009, mereka menang 2-0. Setelah itu, Bayern menaklukkan 20 tamu barunya dan satu laga lainnya berakhir imbang.
Rekor Bayern di kompetisi utama Eropa juga mengindikasikan upaya comeback Si Elang Biru, julukan Lazio akan jadi misi mustahil. Sebagaimana dikutip dari situs Bayern, The Bavarians sekarang tidak terkalahkan dalam 18 pertandingan di kompetisi klub utama Eropa dengan 17 kemenangan dan sekali seri.
Alasan lainnya yang bisa menjadi penyadar Lazio adalah catatan gol Bayern di Liga Champions. Sejak imbang 0-0 di Liverpool pada Februari 2019, Die Roten mencetak setidaknya satu gol di 19 pertandingan Liga Champions mereka.
Anak asuh Hansi Flik bahkan punya statistik gol luar biasa. Klub Kota Munich itu mencetak rata-rata 3,5 gol per pertandingan. Di tangan Flick, sang juara bertahan juga memenangkan enam pertandingan Liga Champions di kandang mereka.
Sebaliknya, Lazio hanya memenangkan satu dari 15 pertandingan tandang terakhir mereka di kompetisi ini. Satu-satunya kemenangan mereka adalah ketika mengalahkan wakil Turki, Besiktas dengan skor 2-0 pada babak penyisihan grup, September 2003 silam. Selebihnya, mereka kalah sembilan kali dan imbang lima kali.
Bicara head to head dengan klub Italia, Bayern juga sangat perkasa. Mereka telah memenangkan empat pertandingan kandang Liga Champions terakhir mereka dengan klub-klub Italia. Kekalahan 2-3 melawan Inter Milan pada Maret 2011 adalah satu-satunya kekalahan mereka dalam sembilan pertemuan sebelumnya dengan tim-tim Serie A di Allianz Arena (menang 7, imbang 1).
Problem terbesar Lazio untuk membuat keajaiban di leg kedua ini tentu saja adalah Robert Lewandowski. Bomber Bayern itu mencetak 14 gol dalam 12 penampilan Liga Champions di bawah Flick. Secara keseluruhan, Pemain Pria Terbaik FIFA itu telah terlibat dalam 33 gol dalam 31 pertandingan kandang Liga Champions bersama FCB (28 gol dan lima assist).
Pelatih Lazio, Simone Inzaghi pun paham pekerjaan berat yang menanti mereka di Jerman. “Mari kita bicara tentang Bayern yang mencetak tujuh gol di Tottenham dan delapan di Barcelona,” katanya kepada Sky Sport Italia.
Meski demikian, Inzaghi tidak ingin leg kedua ini hanya menjadi seremoni perpisahan timnya. “Kami akan pergi untuk memainkan pertandingan. Lolos ke babak 16 besar seharusnya menjadi target yang bagus dan memang begitu. Kami tahu potensi kami,” tegasnya.
Ciro Immobile yang menjadi tumpuan lini serang Lazio sementara itu memilih memuji Lewandowski. “Dia adalah striker lengkap yang selalu berusaha melampaui batas kemampuannya. Dia adalah No. 9 terbaik di luar sana,” puji Immobile dikutip dari Football Italia.
Di pihak Bayern yang menang 3-1 kontra Werder Bremen akhir pekan lalu, mereka sudah menegaskan tidak akan memberi ampun pada setiap lawannya. “Tentu saja, kami harus terus melakukannya (menang),” kata playmaker Bayern, Thomas Muller di situs klub.
Sedangkan Hansi Flick, ia sejak awal mengatakan timnya akan selalu menampilkan performa hebat di Liga Champions. "Seperti yang saya katakan, Liga Champions adalah turnamen khusus, terutama bagi para pemain kami. Anda dapat melihat bahwa setiap pemain bertekad untuk menampilkan performa terbaik," jelasnya.
Bayern belum bisa memainkan Douglas Costa, Corentin Tolisso, dan Tanguy Nianzou akibat cedera. Sementara David Alaba yang mengalami masalah kebugaran masih akan dilihat kondisinya jelang kickoff. Lazio sementara itu tanpa Luiz Felipe, Manuel Lazzari, dan masih harus menunggu perkembangan cedera Jean-Daniel Akpa Akpro. (amr)
Prakiraan Pemain
Bayern Munchen (4-2-3-1): Neuer; Pavard Sule, Hernandez, Davies; Kimmich, Goretzka; Sane, Muller, Gnabry; Lewandowski
Lazio (3-5-2): Reina; Patric, Acerbi, Musacchio; Marusic, Milinkovic-Savic, Leiva, Alberto, Fares; Correa, Immobile
Head to head
23/02/21 Lazio 1-4 Bayern Munchen
Lima pertandingan terakhir Bayern Munchen
13/03/21 Werder Bremen 1-3 Bayern Munchen
06/03/21 Bayern Munchen 4-2 Borussia Dortmund
27/02/21 Bayern Munchen 5-1 FC Koln
23/02/21 Lazio 1-4 Bayern Munchen
20/02/21 Eintracht Frankfurt 2-1 Bayern Munchen
Lima pertandingan terakhir Lazio
12/03/21 Lazio 3-2 Crotone
06/03/21 Juventus 3-1 Lazio
27/02/21 Bologna 2-0 Lazio
23/02/21 Lazio 1-4 Bayern Munchen
20/02/21 Lazio 1-0 Sampdoria
Pemain Kunci
Bayern Munchen
Top skor
Robert Lewandowski: 4
Kingsley Coman: 3
Leroy Sané: 3
Top assist
Joshua Kimmich: 3
Javi Martínez: 2
Leon Goretzka: 2
Lazio
Top skor
Ciro Immobile: 5
Joaquin Correa: 3
Felipe Caicedo: 1
Top assist
Joaquin Correa: 2
Lucas Leiva: 1
Francesco Acerbi: 1
Kamus Lolos 8 Besar
Bayern Munchen lolos jika:
Menang
Imbang
Kalah maksimal dua gol (lolos dengan keunggulan agregat)
Kalah tiga gol dengan catatan skornya 3-0 (lolos dengan keunggulan gol tandang)
Lazio lolos jika:
Menang minimal empat gol (lolos dengan keunggulan agregat)
Menang 3-0 dengan catatan mencetak minimal lima gol (5-2, 6-3, dan seterusnya lolos dengan keunggulan gol tandang)
Jika Lazio menang 4-1 sepanjang 90 menit dan agregat menjadi 5-5, laga dilanjutkan ke extra time. Kalau tidak ada gol tambahan, pemenang ditentukan lewat adu penalti.