Buntut dari Didepaknya Atlet Indonesia di All England, Kemenpora dan PBSI Perlu Evaluasi

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA- Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih memandang perlunya Kemenpora dan PBSI sebagai pemangku otoritas bulutangkis Indonesia untuk melakukan evaluasi diri terkait didepaknya Indonesia dari ajang All England 2021.

Menurutnya, persiapan matang tidak hanya soal bagaimana performa para atlet dan ofisial menghadapi pertandingan. Yang tak kalah penting adalah, apakah sudah memperhitungkan juga persyaratan lain terkait perhelatan kejuaraan di masa pandemi Covid-19.

Fikri juga mempertanyakan terkait jadwal keberangkatan tim yang dinilai mepet dengan jadwal kick-off. Padahal, dibayangi peraturan negara tujuan di masa pandemi Covid-19.

“Ini jadi poin evaluasi kepada Kemenpora dan PBSI, seharusnya tim yang dikirim memperhitungkan waktu tenggang atau tunggu saat kedatangan di negara tujuan, terutama yang mewajibkan karantina kesehatan,” ujar Politisi PKS ini.

Seperti diketahui, perhelatan All England 2021 digelar mulai Rabu (17/03), sedangkan tim bulutangkis RI baru bertolak dari Jakarta pada Jumat (12/3) dan tiba pada Sabtu (14/3) di Birmingham, Inggris.

Hal ini dinilai terlalu berisiko, karena ada peraturan yang mewajibkan warga negara asing yang berkunjung ke Ingggris (UK) untuk karantina selama 10 hari bila diketahui ada yang terpapar Covid-19.

Dia menambahkan, di masa pandemi ini, setiap negara punya kebijakan berbeda terkait pelaksanaan karantina warga asing yang berkunjung.

“Jadi persiapan timnas-apapun jenis olahraganya-, yang bertandang di venue negara lain, harusnya mempersiapkan dengan matang termasuk apabila ada yang terpapar dan prosedur karantina yang disyaratkan,” tegas dia.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan